Jumat, 26/04/2024 - 05:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Badan Pangan Cari Alternatif Suplai Hewan Ternak Selain Jateng dan Jatim

ADVERTISEMENTS

Badan Pangan Nasional mencari alternatif suplai hewan ternak selain Jateng dan Jatim.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BOGOR — Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini menyerang hewan ternak di Indonesia juga menjadi perhatian Badan Pangan Nasional. Khusus daerah Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bogor, Bandung Raya, dan Banten akan dicarikan alternatif suplai hewan ternak terutama sapi selain dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya tak lagi bisa memobilisasi hewan ternak seperti saat beberapa waktu lalu. Oleh karenanya, ia bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait untuk stok sapi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Eskalasi Konflik di Timur Tengah Akan Berdampak ke Komoditas Pangan


Selain itu, sambung Arief, Badan Pangan Nasional juga akan melalukan blood test atau tes darah satu per satu secara ketat di tempat karantina hewan ternak.

ADVERTISEMENTS


“Kita lihat kandang, ada dokter hewan yang cek. Mudah-mudahan ketersediaan cukup untuk Idul Adha. Termasuk hewan ternak lain selain sapi,” kata Arief ketika ditemui Republika di Kota Bogor, Selasa (7/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sandra Dewi Datangi Kejagung, Wartawan Nyeletuk: Rasanya Timah Dimakan, Enak Enggak?


Menurutnya, yang jadi perhatian Arief dan Badan Pangan Nasional saat ini bukanlah konsumsi pada manusianya. Namun pada penyebarannya yang cukup cepat. Apalagi banyak peternak yang menempatkan ratusan sapi bersamaan dalam satu kandang.


“Jadi kita harus me-localize daerah yang ada kontaminasi PMK. Karena PMK juga jadi concern kita,” ucapnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi