Rabu, 17/04/2024 - 06:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Israel tak Terima Disebut PBB Jadi Penyebab Kekerasan di Palestina

ADVERTISEMENTS

Israel mengecam laporan penyelidik PBB dan menyebutnya sebagai fitnah

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JENEWA — Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB tentang Wilayah Pendudukan Palestina termasuk Yerusalem Timur dan Israel dalam laporan yang diterbitkan pada Selasa (7/6/2022) menyampaikan, berhentinya pendudukan Israel di tanah Palestina sangat penting untuk menyudahi kekerasan yang terus berlanjut.

ADVERTISEMENTS

Laporan itu menyebut pendudukan Israel yang terus-menerus terhadap wilayah Palestina dan diskriminasi terhadap rakyat Palestina adalah penyebab utama terjadinya kekerasan dan ketidakstabilan Israel-Palestina yang berulang di kawasan tersebut. Pendudukan Israel juga merupakan akar penyebab ketegangan, ketidakstabilan, dan konflik yang berulang di wilayah pendudukan Palestina termasuk di Yerusalem Timur dan Israel.

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah

Komisi penyelidik tersebut menekankan, pendudukan Israel ini tidak mungkin berakhir tanpa intervensi internasional.

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah

“Temuan dan rekomendasi yang relevan dengan akar penyebab yang mendasarinya sangat mengarah ke Israel. Kami mengambilnya sebagai indikator sifat asimetris konflik dan realitas satu negara menduduki yang lain,” kata Ketua Komisi Penyelidikan PBB, Navanethem Pillay, dilansir laman United Press International, Rabu (8/6/2022).

Berita Lainnya:
Menlu: Korut akan Respons Keras Campur Tangan Jepang

Sebuah tim penyelidik tingkat tinggi ditunjuk pada tahun lalu oleh Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyelidiki semua akar penyebab yang mendasari terjadinya konflik selama beberapa dekade, yang kemudian mengarah ke Israel sebagai akarnya. Laporan setebal 18 halaman itu terutama berfokus pada evaluasi garis panjang investigasi, laporan, dan keputusan PBB di masa lalu tentang situasi tersebut. Termasuk bagaimana dan jika temuan itu diimplementasikan.

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah

Laporan tersebut juga mengungkapka, ada bukti yang menunjukkan Israel tidak punya keinginan untuk menghentikan pendudukannya. Bahkan, diskriminasi terhadap rakyat Palestina juga terus dilanggengkan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal

“Kurangnya implementasi ini ditambah dengan rasa impunitas adalah bukti jelas bahwa Israel tidak memiliki niat untuk mengakhiri pendudukan dan diskriminasi yang terus-menerus terhadap warga Palestina yang terletak di tempat jantung berulangnya pelanggaran sistematis di Wilayah Pendudukan Palestina, termasuk Yerusalem Timur dan Israel,” demikian pernyataan penyelidik dalam laporannya.

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%

Israel telah menduduki Tepi Barat dan Gaza sejak 1967 serta berusaha untuk memastikan kontrol penuh atas wilayah Palestina dan bertindak untuk mengubah demografi dengan menciptakan lingkungan yang represif terhadap Palestina tetapi menguntungkan bagi Israel. Impunitas juga meningkatkan kebencian di antara orang-orang Palestina.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024
Berita Lainnya:
Usai Ngaku Sedih atas Penderitaan Gaza, Biden Justru Pasok Bom untuk Israel

Selain itu, terjadinya pemindahan paksa, ancaman pemindahan paksa, pembongkaran, pembangunan dan perluasan permukiman tidak lepas dari tindakan kekerasan pemukim Israel dan blokade Gaza. Sebab, ini menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kekerasan yang terus-menerus.

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Israel mengecam laporan penyelidik PBB tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk pemborosan uang. “Laporan setebal 18 halaman mereka semata-mata memfitnah Israel sambil mengabaikan terorisme dan kekerasan Palestina yang menargetkan orang Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam cuitan di akun Twitternya.

“Laporan itu tidak membahas kebutuhan keamanan Israel atau teror Palestina. Jadi, apa yang ditinggalkan oleh laporan berbahaya dan diskriminatif ini kepada kita? Lebih banyak kebencian, kekerasan, & antisemitisme global, denominasi Israel dan reword untuk terorisme,” imbuhnya.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi