Harga bensin di Inggris meningkat pada tingkat tercepat dalam 17 tahun terakhir.
LONDON — Pengemudi di Inggris menghadapi rekor harga bensin. Namun negara itu mengekspor jutaan liter bahan bakar setiap bulan ke AS.
Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Jumat (10/6/2022) Inggris memiliki harga bensin tertinggi kedua di antara anggota Kelompok negara 20 (G20), dibawah Prancis yang membayar lebih. Harga bensin di Inggris tidak hanya tinggi, tetapi juga meningkat pada tingkat tercepat dalam 17 tahun terakhir.
Di seberang Atlantik, pengemudi di AS juga menghadapi rekor harga gas tertinggi, tetapi mereka masih membayar hanya sekitar 60 persen dari harga yang dikenakan ke konsumen di Inggris.
Jadi sekitar tiga miliar liter bensin, dan komponen untuk membuatnya, dikirim dari Inggris ke AS tahun ini? Hampir seluruhnya karena pajak. Pada 6 Juni, mengutip data yang dirilis Globalpetrolprices.com, satu liter bensin di Inggris berharga 1,76 euro atau setara dengan 8,35 dolar AS per galon. Sementara di AS, dibandrol dengan harga 5,04 dolar AS per galon atau setara 1,06 euro.
Ekspor bensin pada Mei dari Inggris ke AS mencapai 1,85 juta barel, atau 300 juta liter. Jumlah tersebut meningkat 15 persen dari bulan sebelumnya dan tertinggi sejak Desember 2021, menurut perusahaan analisis pengiriman Vortexa Ltd.
Inggris merupakan bagian dari jaringan perdagangan internasional baik dalam produk mentah maupun olahan, dengan kargo yang masuk dan dikirim ke luar negeri untuk memenuhi spesifikasi bahan bakar yang berbeda di berbagai belahan dunia.
Tetapi alasan yang lebih jelas hal ini terjadi bahwa nilai bensin bagi produsennya tidak sama dengan harga yang harus dibayar oleh pengendara dan perbedaannya pajak.
Ada dua pajak yang dikenakan atas produk bensin di Inggris yakni bea bahan bakar dan pajak pertambahan nilai. Bea bahan bakar dipungut dengan tarif tetap, yang saat ini sebesar 52,95 pence per liter untuk bensin tanpa timbal setelah pemerintah memotongnya sebesar lima pence per liter pada Maret. Besaran pungutan itu tidak berubah dengan harga dasar bahan bakar.
Tapi pajak kedua, yakni pajak pertambahan nilai (PPN). Besaran PPN yang dikenakan sebesar 20 persen pada kedua harga bahan bakar.
Sumber: Republika
