Kamis, 25/04/2024 - 08:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jet Tempur China Hantam Rumah Warga, Satu Orang Tewas

ADVERTISEMENTS

Pesawat J-7 jatuh di dekat bandara di Kota Xiangyang di Provinsi Hubei.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BEIJING — Sebuah jet tempur angkatan udara China menabrak rumah warga selama misi pelatihan di China tengah. Insiden ini menewaskan satu orang di darat dan melukai dua lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Laporan itu sangat tidak biasa, karena China umumnya merahasiakan kecelakaan militer atau menekankan peran heroik pilot dalam menghindari korban di darat. Pemerintah asing belum lama ini mengeluhkan penerbangan jet tempur China yang membahayakan awak pesawat pengintai militer mereka.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


China Central Television (CCTV) melaporkan, pesawat J-7 jatuh di dekat bandara di Kota Xiangyang di Provinsi Hubei pada Kamis (9/6/2022) pagi. Pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat tetapi beberapa bangunan tempat tinggal rusak. Pilot dan mereka yang terluka dibawa ke rumah sakit. Pihak berewenang sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
China akan Sumbang Lebih dari Seperempat Penjualan Mobil Listrik di Eropa pada 2024


J-7 adalah model lama pesawat bermesin tunggal atau versi baru dari Soviet MiG-21 yang diproduksi pada 1950-an. Jet tempur J-7 diterbangkan pertama kali pada 1966. Jet tempur J-7 diproduksi selama hampir 50 tahun hingga produksi berakhir pada 2013.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sebagian besar jet tempur J-7 beroperasi untuk memberikan perlindungan udara regional. Cina juga menjual versi ekspor yaitu jet tempur F-7, ke lebih dari selusin negara. Namun banyak negara yang telah mempensiunkan pesawat tersebut.


Industri penerbangan sipil China telah berada di bawah pengawasan dalam beberapa bulan terakhir. Terutama setelah kecelakaan pesawat penumpang China Eastern Airlines pada 21 Maret yang menewaskan 132 orang.


Kemudian pada 12 Mei, pesawat Tibet Airlines yang mengangkut 122 orang yang hendak lepas landas dari Kota Chongqing tergelincir dari landasan pacu dan terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dan beberapa penumpang mengalami luka ringan.

Berita Lainnya:
China Bebaskan Visa untuk Warga Negara Georgia


Australia dan Kanada menyuarakan keprihatinan tentang pilot China yang menerbangkan jet tempur secara sembrono. Dalam pernyataan 1 Juni, militer Kanada mengatakan, pesawat China mencoba mengalihkan pesawat patroli jarak jauh Kanada dari jalurnya, sehingga kru harus mengubah arah dengan cepat untuk menghindari tabrakan. 


Sementara Australia mengatakan, jet tempur China pada 26 Mei melakukan tindakan agresi berbahaya terhadap pesawat angkatan udara Australia yang melakukan pengawasan udara di Laut China Selatan. Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, mengatakan, jet tempur J-16 China berakselerasi dan memotong jalur tepat di depan pesawat Australia. Mereka melepaskan sekam dengan potongan kecil aluminium yang dirancang untuk membingungkan radar yang dapat tersedot ke mesin pesawat. 


China membela tindakan pilotnya. Beijing justru menyalahkan negara asing karena melakukan pengawasan ketat terhadap wilayahnya. 


sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi