Jumat, 26/04/2024 - 06:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Segera Konsultasi ke Dokter Apabila Alami Sembilan Hal Ini Saat Tidur

ADVERTISEMENTS

Pakar sebut ada beberapa kondisi yang harus diwaspadai apabila terjadi saat tidur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Sebagian orang sukar tidur nyenyak dan melakukan sejumlah “aktivitas” ketika terlelap. Pendiri Redirect Health, Janice Johnston, menyebutkan beberapa kondisi yang perlu diwaspadai. Jika terjadi satu atau lebih gejala berikut, dia menyarankan segera memeriksakan diri ke dokter untuk berkonsultasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Terengah-engah

ADVERTISEMENTS


Terengah-engah merupakan tanda utama sleep apnea, gangguan tidur di mana pernapasan berulang kali terjeda. Itu bisa disebabkan tenggorokan yang menyempit saat seseorang tidur.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Penyebab lainnya yakni ketika terlalu banyak lendir masuk ke bagian belakang tenggorokan sehingga menghalangi saluran udara. Bisa pula disebabkan oleh alergi, perubahan cuaca, flu, atau refluks asam.


 


Mendengkur


Mendengkur adalah gejala umum lain dari sleep apnea. Saat terjadi penyempitan di sepanjang jalan napas, baik di hidung atau tenggorokan, jaringan bergetar dan mengeluarkan suara dengkuran.


Pemicu lainnya termasuk alergi, flu, serta kelebihan berat badan, terkadang diiringi sesak napas dan keringat berlebih. Setelah pemeriksaan, dokter mungkin menyarankan nasal strip, semprotan hidung, atau alat oral.

Berita Lainnya:
Kebakaran Hebat di Langsa, Tiga Unit Damkar dan Water Cannon Dikerahkan


 


Tidur sambil berjalan


Ini dianggap sebagai parasomnia, perilaku atau pengalaman yang tidak diinginkan selama tidur. Biasanya, berlangsung selama tahap terdalam dari tidur non-REM ketika otak terganggu dan ada dalam keadaan antara tidur dan terjaga.


 


Mengigau


Tidur sambil berbicara, atau somniloquy, adalah salah satu parasomnia paling umum dengan penyebab yang tidak diketahui. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, perubahan suasana hati ekstrem, bahkan halusinasi.


 


Mimpi buruk kronis


Mimpi buruk berkelanjutan dapat disebabkan oleh sejumlah pemicu psikologis, yang paling umum adalah kecemasan dan depresi. Segera berkonsultasi dengan dokter jika mimpi buruk mengacaukan waktu tidur dan mengganggu aktivitas dan konsentrasi di siang hari.


 


Menggertakkan gigi saat tidur


Bruxism, yakni mengatupkan atau menggertakkan gigi saat tidur, biasanya memicu sakit kepala atau sakit rahang ketika terjaga di siang hari. Ini dianggap sebagai gangguan gerakan terkait tidur dan perlu ditangani.


 


Tertidur terlalu cepat


Bisa tidur cepat menjadi perhatian jika seseorang cukup lama tidak memiliki waktu tidur yang memadai. Terlebih, jika dibarengi kantuk berlebihan di siang hari, kesulitan mengatur emosi, atau sukar fokus pada aktivitas sederhana.

Berita Lainnya:
Warga Kota Peduli Idul Fitri Berbagi Keceriaan dengan Anak Yatim


 


Sering bangun untuk buang air kecil


Kondisi ini disebut nokturia, yang menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Selain disebabkan oleh proses penuaan alami, bisa juga dipicu oleh masalah medis seperti infeksi kandung kemih, infeksi saluran kemih, diabetes, pembesaran kelenjar prostat, atau gagal ginjal kronis.


 


Gangguan makan terkait tidur


Gangguan makan terkait tidur (SRED) adalah ketika individu mengonsumsi makanan saat tertidur dan tidak menyadari tindakannya. Jika SRED dipicu konsumsi obat tertentu, dokter mungkin merekomendasikan penggunaan obat alternatif atau menghentikan penggunaan obat. Jika bukan akibat obat, pakar medis bisa menyarankan perubahan gaya hidup untuk mengelola stres.


Untuk mengetahui masalah tidur, seseorang bisa meminta pasangan atau keluarga di rumah memantau perilaku saat tidur. Bagi orang yang tinggal sendirian, dapat memanfaatkan aplikasi pelacak tidur, termasuk perangkat dan sensor yang diletakkan di samping tempat tidur, dikutip dari laman //HuffPost//, Jumat (10/6/2022).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi