Jumat, 19/04/2024 - 23:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Catatan Kritis Ibnu Al Jauzi Terkait Praktik Tasawuf yang Menyimpang

ADVERTISEMENTS

Praktik tasawuf menyimpang kerap tak didasari ilmu syariat

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA – Tak dapat dimungkiri praktik sebagian kalangan sufi yang aktif menggeluti tasawuf dan tarekat, telah bergeser dari hakikat dan subtansi tasawuf itu sendiri.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dikutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnu Al Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi, Istilah tasawuf atau sufi muncul guna menyebut ihwal suatu kaum sebelum tahun 200 Hijriyah. Pada waktu istilah ini dimunculkan oleh generasi pertama membahas dan menyebutkan ciri khas dengan banyak ungkapan.

ADVERTISEMENTS


Intinya, inti tasawuf adalah mengolah jiwa serta melatih watak dengan mencegahnya dari akhlak-akhlak tercela dan mendorongnya agar bisa berakhlak mulia, misalnya zuhud, santun, sabar, ikhlas, jujur, dan beragam sifat baik lainnya, yang mendatangkan banyak pujian di dunia dan pahala di akhirat.  

Berita Lainnya:
Thalhah bin Ubaidillah, Pebisnis Kaya Raya yang Dermawan


Ibnu Al Jauzi menyebutkan, demikianlah kondisi generasi pertama kaum sufi, sebelum Iblis mengelabui sebagian mereka dalam banyak aspek ideologi, juga mengelabui generasi setelah mereka yang menjadi pengikut mereka. 


Tiap satu generasi berlalu, Iblis makin berambisi menyesatkan generasi berikutnya, sehingga mereka semakin tertipu. Dan pada akhirnya, Iblis benar-benar leluasa menguasai generasi terakhir.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Faktor yang membuat Iblis amat mudah menipu kaum sufi ialah terhalangnya mereka dari ilmu. Iblis memberi tahu ke mereka bahwa tujuan ilmu tak lain adalah amal. 


Setelah lentera ilmu mereka padam, mereka berjalan tidak tentu arah dalam kegelapan. Di antara mereka ada yang diberi tahu Iblis bahwa tujuan ilmu yaitu meninggalkan dunia secara total, sehingga mereka ini menolak apa saja yang diperlukan oleh tubuh, menyamakan harta dengan kalajengking, hingga mereka lupa bahwa harta diciptakan pula untuk menggapai maslahat. Mereka membebani jiwa secara berlebihan, sampai-sampai tidak pernah tidur.  

Berita Lainnya:
Nabi Muhammad SAW Sampaikan Wasiat Ini Berulang-ulang Jelang Wafat


Baca juga: Neom Megaproyek Ambisius Arab Saudi, Dirikan Bangunan Terbesar di Dunia


Mereka ini, sebenarnya bermaksud baik, hanya saja salah jalan. Sebagian kaum sufi ada yang tanpa sadar telah mengamalkan hadits-hadits maudhu’ (riwayat palsu). Ini terjadi karena keterbatasan ilmu.  


Terdapat kerancuan dalam menjelaskan penisbatan istilah sufi. Kalangan lain berpendapat bahwa tasawuf dinisbatkan kepada Ahlush Shuffah (Sahabat yang tinggal di beranda rumah Nabi Muhammad ﷺ). Mereka berpendapat demikian lantaran Ahlush Shuffah memiliki sitat yang sama tentang sifat khas yang dimiliki oleh golongan Sufah, yaitu fokus beribadah kepada Allah dan konsisten hidup dalam kondisi fakir. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi