Kamis, 25/04/2024 - 07:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan Mulai Vaksinasi Massal PMK di Sidoarjo Hari Ini

ADVERTISEMENTS

Vaksin vaksinasi massal PMK akan dibagikan ke KUD di wilayah Jatim, Jateng dan Jabar

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mulai melakukan kegiatan vaksinasi massal dalam upaya pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hari ini (14/6/2022) di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Vaksinasi menggunakan vaksin impor asal Perancis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Melalui vaksinasi ini kita harapkan dapat membantu mencegah penyebarluasan penyakit, terutama di sentra peternakan sapi perah dan wilayah sumber bibit ternak”, kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah dalam pernyataan resminya, Selasa (14/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Nasrullah menyampaikan, vaksinasi masal secara nasional itu menjadi salah satu tindakan yang dilakukan permanen sekaligus upaya serius pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK.

ADVERTISEMENTS


Vaksin tahap pertama diprioritaskan untuk ternak yang sehat dan berada di zona merah dan kuning. Sebab, jumlah vaksin yang tersedian masih terbatas dan bersumber dari vaksin impor.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bappenas: Industrialisasi Percepat Pertumbuhan Ekonomi Menuju Negara Maju


Menurut Nasrullah, hewan yang sudah sembuh dari PMK sudah memiliki kekebalan terhadap virus, sehingga belum diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi.


Ia pun menyebutkan, pemerintah pada tahap pertama akan mengadakan vaksin sebanyak 800 ribu dosis dan direncanakan tahap berikutnya sebanyak 2,2 juta dosis. Pada tanggal 12 Juni 2022 lalu telah tiba Sebagian vaksin tahap pertama sebanyak 10.000 dosis.


Vaksin tersebut akan didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, serta 4 Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari.


“Distribusi dan pelaksanaan vaksin tahap selanjutnya, selain mempertimbangkan prioritas komoditas, wilayah rentan PMK dan tujuan pengembangan ternak, juga akan memperhatikan pertimbangan teknis lainnya, seperti ketersediaan vaksin, vaksinator, manajemen rantai dingin vaksin,” kata Nasrullah.

Berita Lainnya:
Menhub Minta Semua Pihak Siapkan Arus Balik dengan Cermat


Lebih lanjut Nasrullah menyampaikan, efektifitas pelaksanaan vaksin akan dilakukan penandaan sekaligus pendataan melalui ear tag dengan kode QR.


“Pasca vaksinasi, sangat penting untuk dilakukan penandaan pada sapi dan dilakukan pendataan ke dalam system pendataan ternak. Setelah dilakukan pendataan dan vaksinasi, maka QR Code yang terdapat di Eartag akan dapat di scan melalui Mobile Apps berbasis android,” katanya menambahkan.


Ia menyebutkan, riwayat vaksinasi ini akan ditampilkan dalam bentuk kartu vaksin yang berisi nomer identifikasi ternak, jenis/rumpun ternak, jenis kelamin, jenis vaksin, riwayat vaksinasi, hingga lokasi dan tanggal vaksinasi.


Selain pencanangan vaksinasi di Kabupaten Sidoarjo, Kementerian Pertanian juga memberikan  bantuan obat-obatanan di Kabupaten Sidoarjo berupa  Antihistamin 500 dosis, vitamin 200 dosis, obat luka sebanyak 240 dosis dan desinfektan. Bantuan obat  juga diberikan untuk Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Madiun.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi