Jumat, 26/04/2024 - 03:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Salim Segaf Al Jufri Terima Gelar Adat Yang Mulia Datuan Satria Negara

ADVERTISEMENTS

Salim mulai safari politik: Dr. Salim menyapa Indonesia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BANDAR LAMPUNG — Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri mendapat gelar adat Yang Mulia Datuan Satria Negara dari masyarakat adat Lampung. Pemberian gelar ini didapat saat Salim berkunjung ke Provinsi Lampung dalam rangkaian kegiatan ‘Dr. Salim menyapa Indonesia’ , dari 14-16 Juni 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Tiba di Bandara Raden Intan, Dr. Salim disambut dengan prosesi adat penyambutan secara singkat dan khidmat, kemudian rombongan langsung menuju Rumah Adat Kedatuan Keagungan  Lampung di jalan Suttan Haji, Sepang Jaya Labuhan Ratu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hadir dalam penyambutan itu, tokoh adat Kedatun Keagungan Lampung Mawardi Harirama Gelar Suttan Seghayo Dipuncak Nur.

ADVERTISEMENTS

Dalam sambutannya, Mawardi mengatakan sosok Salim sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Salim pernah menjadi Menteri Sosial dan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Hadirnya Dr. Salim ke Lampung, bersilaturahmi dengan kami di Kedatuan Keagungan Lampung tentunya menjadi kehormatan bagi kami. Untuk makin menguatkan tali silaturahmi dan persaudaraan, maka saya melakukan muaghiy kepada Dr. Salim untuk menjadi bagian dari keluarga kami. Pemberian gelar adat sebagai bentuk penghormatan dan bentuk pengikat tali persaudaraan antara Salim Segaf Al Jufri dengan masyarakat adat Lampung,” kata Mawardi, dalam siaran pers, Selasa (14/6/2022).

Berita Lainnya:
Korlantas: Sejak 5 April 223.433 Kendaraan Lalui Tol Trans Jawa

Kedatuan Keagungan Lampung, menurut Mawardi, merupakan salah satu warisan budaya Lampung dan tetap dilestarikan sampai saat ini. Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Lampung sangat dalam. Nilai-nilai budaya lampung juga seiring jalan dengan nilai-nilai pancasila.

Dalam sambutan,  Salim mengatakan bahwa menjadi kebanggaan tersendiri karena telah dianggap menjadi bagian dari masyarakat Lampung. “Saya merasa berada di rumah sendiri. Lampung ini luar biasa, dari segi budaya dan bangunannya penuh filosofi begitu juga dari tokoh adatnya. Muatan religius dalam budayanya luar biasa sekali. Ini patut dijaga dan dilestarikan,”  ungkap Salim.

Ia juga sangat bersyukur atas kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia. Salim pun menginstruksikan kepada Ketua Fraksi PKS untuk mejaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia untuk dijaga dan dilestarikan.

Berita Lainnya:
Ternyata Firasat Habib Bahar bin Smith Benar, Praka Supriyadi Bukan Tewas Kecelakaan Melainkan Dibunuh

“Bersyukur pada Allah negeri kita memililiki adat budaya yang beragam. Saya menginstruksikan ketua fraksi untuk mempertahakannya, bukan hanya retorika, tapi dari sisi peraturan dan undang-undang juga,” kata  Salim.

Menilik gelar yang diberikan kepada Salim, yaitu Yang Mulia Datuan Satria Negara, menurut Suttan Seghayo Dipuncak Nur Mawardi Harirama,  sebagai mandat untuk menjaga NKRI dengan dasar negaranya Pancasila dan UUD 1945 sebagai konstitusi.

Menurut Mawardi, Pancasila digali dari budaya bangsa, salah satunya dari budaya Lampung. Masyarakat Lampung punya 5 filosofi yang maknanya identik dengan pengamalan sila-sila Pancasila mulai dari kebersihan hati, memuliakan tamu, ikut berjuang dalam menegakkan kebenaran, tolong menolong dalam persatuan, dan pemberian gelar gelar bagi orang yang berprestasi.

Salim menyambut mandat tersebut sebagai sebagai amanah yang harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan Indonesia yang bermartabat, maju, adil dan sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi