Selasa, 23/04/2024 - 22:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIGLOBAL

The Fed Diproyeksi Menaikan Suku Bunga 0,75 Persen Pekan Ini

ADVERTISEMENTS

Data inflasi dan pasar keuangan yang tak menentu dorong The Fed naikkan suku bunga

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

WASHINGTON — Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) dikabarkan akan menaikan suku bunga acuan hingga 0,75 persen pekan ini. Data inflasi yang terus meradang dan kondisi pasar keuangan yang tidak stabil menjadi pemicunya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Dilansir Reuters, Wakil Ketua ISI Evercore Krishna Guha menyampaikan kemungkinan tersebut setelah bertahan dengan proyeksi kenaikan setengah poin. “Sepertinya kita salah dan 0,75 persen kemungkinan besar minggu ini,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pertamina Jamin Stabilitas Harga BBM Setelah Serangan Iran ke Israel


The Fed diproyeksi lebih terbuka untuk kenaikan suku bunga acuan yang lebih besar dari perkiraan. Sebelumnya, The Fed mengenyampingkan nilai kenaikan tersebut, namun kini tampaknya ada kesiapan untuk mengadopsi karena data-data perekonomian belum juga menunjukkan tanda perbaikan.

ADVERTISEMENTS


Kemungkinan tersebut berkembang sejak Wall Street Journal melaporkannya pada Senin (13/6). Pejabat The Fed belum berkomentar secara terbuka terkait hal tersebut apda pra-pertemuan 4 Juni lalu. Saat itu mereka condong ke arah kenaikan suku bunga 0,5 persen berturut-turut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Gubernur The Fed, Jerome Powell mengatakan pada konferensi bulan Mei 2022 bahwa kondisi ekonomi dan keuangan secara umum sesuai dengan ekspektasi. Proyeksinya, The Fed menyebut inflasi akan mendatar. Namun perkembangan terakhir menyatakan ekspektasi inflasi bergerak ke arah yang tidak sesuai perkiraan.

Berita Lainnya:
Bandara Soekarno-Hatta Layani 2,5 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran


Inflasi Mei 2022 menurut Departemen Tenaga Kerja mencapai 8,6 persen. Pada Senin (13/6), pasar menyaksikan perubahan harga dengan cepat, sehingga kenaikan 0,75 persen itu menjadi lebih memungkinkan.


Jika benar, ini akan menjadi kenaikan pertama terbesar sejak November 1994. Pertemuan The Fed akan dilakukan pada 14-15 Juni 2022.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi