Rabu, 24/04/2024 - 09:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Satgas Ingatkan Masyarakat Waspadai Ancaman BA.4 dan BA.5

ADVERTISEMENTS

Secara epidemiologi, varian BA.4 sudah diidentifikasi di 61 negara

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman mutasi virus baru yakni varian BA.4 dan BA.5 yang sudah masuk ke Indonesia. Varian ini pertama kali dilaporkan di Indonesia pada 6 Juni 2022 dan sebanyak 8 kasus hingga saat ini telah teridentifikasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Penting juga bagi kita untuk mewaspadai ancaman mutasi virus baru varian BA.4 dan BA.5 yang sudah masuk ke Indonesia,” kata Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip pada Rabu (15/6).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Terbaru Ridwan Kamil hingga Bobby Nasution, Ini Daftar Bacagub Golkar untuk Pilkada 2024


Wiku pun kemudian menjelaskan karakteristik dari varian baru ini. Secara epidemiologi, varian BA.4 sudah diidentifikasi di 61 negara melalui 7.524 sequence yang telah dilaporkan melalui GISAID. Sequence paling banyak teridentifikasi di Afrika Selatan, Amerika Serikat, Inggris, Denmark, dan Israel.

ADVERTISEMENTS


Sedangkan varian BA.5 sudah diidentifikasi di 65 negara melalui 10.442 sequence yang telah dilaporkan melalui GISAID. Sequence paling banyak teridentifikasi di Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Wiku menyebut, kemampuan transmisi dari varian ini memiliki kemungkinan menyebar lebih cepat dengan tidak ada indikasi menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan varian Omicron lainnya.

Berita Lainnya:
Ketua MPR: Penguatan Parpol Perlu untuk Jaga Demokrasi


Namun, penyebab kenaikan kasus yang tengah terjadi saat ini perlu diperhatikan setidaknya dalam 2-4 minggu ke depan, mengingat diperlukannya waktu untuk melihat faktor penyebab kenaikan kasus. Selain itu, Wiku juga mengatakan perlu untuk mulai dilakukan surveillance molekuler epidemiologi dengan metode yang benar dan sistematis.


“Agar penyebab dari kenaikan kasus dan asal kasus yang beredar di masyarakat dapat terdeteksi dengan baik,” tambah dia.


Meskipun begitu, Wiku mengingatkan masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi penularan melalui penerapan disiplin protokol kesehatan.


 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi