Sabtu, 20/04/2024 - 11:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Belajar Bahasa Arab Dasar: Apa Itu Fi'il?

ADVERTISEMENTS

Untuk mengenali fi’il dalam bahasa Arab, terdapat tanda-tandanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Untuk mengetahui dan memahami bahasa Arab secara lebih terukur, seseorang harus mempelajari ilmu nahwu dan juga sharaf. Dalam ilmu tersebut, setidaknya akan dijumpai fi’il. Lantas apa itu fi’il? 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dalam maknanya, fi’il itu disebut “Kalimatun dallat ala ma’na fi nafsiha waqturinat bizamaanin wadh’an,”. Yang artinya, “Kalimat (kata) yang menunjukkan makna mandiri dan disertai dengan pengertian zaman/waktu.” 

ADVERTISEMENTS


KH Mochammad Anwar dalam kitab Ilmu Nahwu menjelaskan, dengan kata lain makna fi’il sendiri merupakan kata kerja. Sebagaimana diketahui, dalam mempelajari sebuah bahasa asing, maka aspek mengenai kata kerja begitu krusial dan penting. 

Berita Lainnya:
Kisah Ulama yang Belajar Ilmu Faraidh Ketika Hadapi Sakaratul Maut


Jika dalam bahasa Arab, kata kerja atau fi’il itu terbagi menjadi tiga bagian jika diukur dari segi zaman/waktu. Yakni maadhi (yang telah berlalu), hal (masa sekarang atau yang sedang berlangsung), dan mustaqbal (masa yang akan datang). 


Sedangkan untuk mengetahui atau mengenali fi’il dalam bahasa Arab, terdapat tanda-tandanya. Fi’il dapat dikenali melalui huruf qad, sin, saufa, dan ta ta’nis yang disukunkan. Maksudnya, fi’il dapat dibedakan dari isim dan huruf dalam tatanan gramatikal bahasa Arab. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
  • Contoh qad: “Qad aflahal-mu’minun,”. Yang artinya, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,”. 
  • Contoh sin: “Sayaqulu as-sufahaa-u,”. Yang artinya, “Orang-orang yang kurang akalnya akan mengatakan… “
  • Contoh saufa: “Saufa ta’lamun,”. Yang artinya, “Kamu sekalian kelak akan mengetahui,”. 
  • Contoh ta ta’nis: “Ja-at Halimatun,” yang artinya, “Halimah telah datang,”.  

Perlu diketahui bahwa tanda fi’il dengan huruf qad itu bisa masuk kepada fi’il madhi artinya tahqiq (sesungguhnya atau untuk menyatakan sesuatu), dan bisa masuk kepada fi’il mudhari (artinya kadang-kadang). Adapun lafadz saufa dan sin khusus untuk fi’il mudhari zaman mustaqbal (masa yang akan datang). Adapun fungsinya adalah, saufa untuk menyatakan masa yang akan datang (lil ba’id). 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi