Selasa, 23/04/2024 - 23:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ekonom: Minyak Sawit RI Bakal Jadi Rebutan Pasar Global

ADVERTISEMENTS

Kinerja ekspor minyak sawit akan kembali normal pada Juli 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Ekspor minyak sawit (CPO) mengalami penurunan cukup dalam sepanjang Mei lalu imbas kebijakan larangan ekspor sementara yang ditempuh pemerintah. Kendati demikian, kinerja ekspor sawit diyakini bakal kembali melonjak lantaran tingginya permintaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ekonom Institute for Developmet of Economics and Finance (Indef), Rusli Abdullah, mengatakan minyak sawit berpotensi menjadi sasaran untuk pemenuhan kebutuhan minyak nabati dunia. Itu merupakan dampak dari perang Rusia-Ukraina yang secara tidak langsung menguntungkan bagi Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menkominfo Setujui Merger Operator Seluler Agar Industri Makin Sehat

“CPO Indonesia akan menjadi rebutan pasar global di tengah pasokan minyak bungan matahari dari Ukraina yang terkendala,” kata Rusli kepada Rabu (15/6/2022).

ADVERTISEMENTS

Ia pun optimistis, kinerja ekspor minyak sawit akan kembali normal pada Juli mendatang. Penurunan yang sempat terjadi pada Mei lalu murni akibat larangan ekspor.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Di sisi lain, menyelesaikan masalah minyak goreng di dalam menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Kementerian Perdagangan. Pasalnya, kebijakan larangan ekspor CPO tak akan muncul jika masalah kelangkaan dan tingginya harga bisa teratasi sebelumnya.

Berita Lainnya:
Rocky Gerung: Gerindra atau Prabowo Sudah Memutuskan untuk Tidak Melanjutkan IKN

Rusli pun meminta kepada menteri perdagangan baru, Zulkifli Hasan agar bisa memastikan minyak goreng aman dan terjangkau sesuai HET Rp 14 ribu per kg. Kendati demikian, ia mengingatkan pemerintah, pergantian menteri perdagangan tidak menjadi jaminan selesainya masalah minyak goreng selama permasalahan utamanya tidak diselesaikan.

“Masalah utamanya adalah eksekusi kebijakan di lapangan dan tidak kalah dengan mafia pangan,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi