Jumat, 19/04/2024 - 08:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Akademisi Sarankan Investasi Telkomsel di GoTo tak Dipolitisasi

ADVERTISEMENTS

GoTo dinilai memiliki peluang pertumbuhan bisnis yang sangat besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Pengamat Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Eddy Junarsin menyarankan agar investasi PT Telkomsel di gabungan bisnis Gojek-Tokopedia atau GoTo tidak diseret ke ranah politis. Jika dibawa ke ranah politik, dikhawatirkan bakal menghambat rencana investasi BUMN.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kalau politisi ikut masuk hingga ke level teknis, khawatirnya BUMN akan jadi stagnan dan tidak ada keinginan untuk berinvestasi. Ada kemungkinan perusahaan-perusahaan BUMN enggan berinvestasi. Jadi ada underinvestment namanya. Efeknya tentu tak akan bagus,” tutur Eddy Junarsin dalam siaran pers, akhir pekan inj. 

ADVERTISEMENTS

 

Menurut Eddy, pihak yang berhak untuk mempertanyakan investasi anak perusahaan BUMN, seperti halnya Telkomsel di GoTo adalah pemilik saham mayoritas dan komisaris. Apalagi, investasi ini merupakan bagian dari rencana pengembangan bisnis perusahaan.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Erick Thohir Berangkatkan Hampir 100 Ribu Peserta Mudik Gratis BUMN

“Kalau investasi yang tidak sesuai dengan bisnis utama tapi ada manfaatnya, bisa minta penjelasan ke direksi. Kemudian kalau investasi ini dianggap tidak sesuai dengan prosedur atau investasi ini tidak sesuai dengan harapan, pemegang saham bisa mengganti dirut melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB),” jelasnya.

 

Eddy menilai, langkah Komisi VI DPR membentuk Panja bisa menghambat Dirut Telkom dan Telkomsel untuk melakukan modernisasi perusahaan, termasuk mengoptimalkan potensi pasar yang baru akibat tumbuhnya digitalisasi. Apalagi, jika mencermati investasi Telkomsel di GoTo, semuanya telah melalui prosedur yang berlaku.

 

Dalam investasi Telkomsel di GoTo, semua tata kelola perusahaan sudah terpenuhi. Bahkan mendapatkan restu dari Telkom dan Singtel sebagai pemilik 35 persen saham Telkomsel.

 

Panja Komisi VI DPR telah menggelar pertemuan tertutup dengan Direktur Utama PT Telkom Ririek Adriansyah dan Direktur Utama PT Telkomsel Hendri Mulyana Syam pada Selasa (14/6). Seusai rapat, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menjelaskan bahwa investasi Telkomsel di GoTo sudah sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG). Menurutnya, investasi itu telah melalui proses dan inisiasi yang dilakukan oleh tim. 

Berita Lainnya:
Analis: Konflik Iran-Israel Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

 

Meskipun inisiatif investasi dilakukan oleh Telkomsel, ide tersebut kemudian disetujui oleh Singtel. “Investasi di telekomunikasi digital selaras dengan strategi penguatan tiga pilar, yaitu konektivitas digital, platform dan layanan digital,” ujar Ririek.

 

Eddy Junarsin melihat prospek investasi Telkomsel di GoTo sangat bagus. Sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia, GoTo dinilai memiliki peluang pertumbuhan bisnis yang sangat besar. Menurutnya, sinergi yang makin kuat dari tiga pilar GoTo yaitu on demand, e-commerce, dan fintech akan menjadikan ekosistem ini bisa tumbuh lebih cepat.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi