Kamis, 25/04/2024 - 04:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BNI Catat Jumlah Pengguna Mobile Banking Melonjak 11,8 juta

ADVERTISEMENTS

BNI Mobile Banking merupakan product champion yang jadi sumber pendapatan dan laba

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat jumlah pengguna mobile banking sebesar 11,8 juta pada Mei 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 32 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan jumlah transaksi BNI Mobile Banking masih tumbuh secara agresif pada Mei 2022 sebesar 33 persen (yoy), dengan nominal transaksi yang ikut terkerek naik 23 persen (yoy).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Tentunya capaian ini merupakan cerminan dari upaya kami yang senantiasa melakukan penyempurnaan dan meningkatkan nilai tambah atas layanan yang diberikan melalui BNI Mobile Banking,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (20/6/2022).

ADVERTISEMENTS


Menurutnya nilai tambah tersebut berupa pengembangan yang berkelanjutan. Perseroan menghadirkan berbagai fitur inovatif berdasarkan kebutuhan pengguna serta pengembangan teknologi, baik untuk kebutuhan nasabah ritel maupun bisnis dan tentunya mendukung transformasi layanan ke digital.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


BNI juga mendorong pertumbuhan akuisisi pengguna dan aktivasi transaksi melalui berbagai program dan promosi baik dari sisi BNI maupun kerja sama dengan mitra yang turut berperan menghadirkan fitur transaksional di BNI Mobile Banking seperti e-wallet, penyedia telekomunikasi, switching company, dan lain-lain.

Berita Lainnya:
Wamenaker Optimis Mudik Bersama Mampu Tingkatkan Produktivitas Pekerja


“Tentunya semua ini dilakukan dengan harapan untuk menjaga sekaligus meningkatkan daya tarik dan kepuasan nasabah, sehingga meningkatkan penggunaan BNI Mobile Banking,” tuturnya.


Dia berpendapat saat ini persaingan perbankan fokus dalam memberikan layanan yang dapat diandalkan melalui kanal perbankan digital, bahkan banyak bank digital maupun lembaga keuangan lain yang turut menghadirkan inovasi layanan baru dan menjadi motivasi bagi perseroan untuk menghadirkan layanan prima pada BNI Mobile Banking.


Maka itu BNI setiap bulan rutin meningkatkan layanan mobile banking baik berupa perbaikan secara berkelanjutan, peningkatan kapabilitas, maupun layanan fitur inovasi baru untuk memberikan nilai tambah bagi nasabah pengguna BNI Mobile Banking.


Lebih lanjut, dia menilai penguatan layanan digital sangat penting dalam membantu masyarakat menekan biaya transaksi karena layanan digital dapat digunakan dari mana saja dan kapan saja, tanpa perlu mendatangi kantor cabang bank sehingga akan menghemat banyak biaya transportasi masyarakat.

Berita Lainnya:
BNI Buka Layanan Terbatas Layani Masyarakat Libur Lebaran


“Maka demikian, pengembangan layanan digital BNI juga turut mendukung upaya pemerintah dalam menuju masyarakat non tunai ( cashless society) serta memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan bertransaksi yang menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucapnya.


Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom menambahkan BNI Mobile Banking merupakan product champion milik BNI yang menjadi sumber pendapatan dan pencetak laba perseroan, seperti 2021 dengan pembukuan laba bersih sebesar Rp 10,89 triliun atau tumbuh 232,2 persen.


Laba bersih tersebut dihasilkan dari pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh 14,8 persen (yoy), sehingga sebesar Rp 31,06 triliun.


“Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui pengawasan, penanganan, dan kebijakan yang efektif membuat tingkat biaya kredit membaik menjadi 3,3 persen,” ucapnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi