Kamis, 25/04/2024 - 23:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Megawati: Kalau Masih Ada Kader PDIP Bicara Koalisi, Out!

ADVERTISEMENTS

Megawati tegaskan dalam sistem Presidensial tidak ada koalisi yang ada kerja sama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dalam sambutannya di pembukaan Rakernas II PDIP mengingatkan bahwa sistem pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial. Oleh karena itu, ia mengaku heran ketika sejumlah partai mulai sibuk bergerak membentuk koalisi jelang Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kita sistemnya adalah presidensial bukan sistem parlementer, akibatnya kan saya suka bingung lho bapak Presiden, kok bilang koalisi, koalisi, koalisi, tidak ada, tidak ada. Kalau kerja sama yes,” kata Megawati dalam pidato pembukaan Rakernas PDIP di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ganjar-Mahfud Direncanakan Temui Megawati, Ini Yang akan Dibahas

Ia mengaku kerap memperhatikan pemilihan perdana menteri yang dilakukan di sejumlah negara. Sementara di Indonesia tidak dikenal perdana menteri. “Ini tata kenegaraan kita, ini tata negara kita, tahu nggak?” tanyanya.

ADVERTISEMENTS

Ia pun mewanti-wanti kadernya untuk tidak ikut-ikutan bicara soal koalisi. Menurutnya jika ada kader partai yang masih membicarakan soal koalisi, berarti kader tersebut tidak memahami sistem ketatanegaraan Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dosen UMM Tekankan Pentingnya Pendidikan Anti-Korupsi

“Kalau masih ada yang ngomong di PDI perjuangan urusan koalisi-koalisi, out! Berarti nggak ngerti sistem ketatanegaraan kita,” tegasnya.

“Bukannya saya ini, ini kritik membangun lho jangan mainin saya diguling-guling di goreng-goreng. Ini tata pemerintahan dan tata kenegaraan Republik Indonesia lho saya udah gak tahan. Lho kok jadi gini piye,” jelasnya.


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi