Kamis, 25/04/2024 - 07:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Survei: Jumlah Perokok Indonesia Meningkat Selama Pandemi

ADVERTISEMENTS

Jumlah perokok di Indonesia bertambah 2,1 juta orang di 2021.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Direktur Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan, selama pandemi COVID-19, jumlah perokok meningkat. “Prevalensi merokok justru meningkat selama pandemi, bahkan di kalangan penduduk miskin,” kata Yusuf dalam acara “Epidemi Rokok & Masa Depan Pengendalian Tembakau di Indonesia” yang diikuti di Jakarta, Selasa (21/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), jumlah perokok pada 2019 ada 57,2 juta orang. Pada 2021, bertambah 2,1 juta orang menjadi 59,3 juta perokok dan pengeluaran masyarakat untuk rokok meningkat dari Rp344,4 triliun menjadi Rp365,7 triliun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pj Wali Kota Serahkan Bonus Rp 2,5 M bagi Atlet Peraih Medali PORA


“Per tahun masyarakat habiskan triliunan untuk membeli rokok,” katanya.

ADVERTISEMENTS


IDEAS juga menemukan bahwa kemiskinan tidak selalu berimplikasi dengan turunnya konsumsi rokok, apalagi berhenti merokok. Menurut dia, strategi umum perokok miskin adalah beralih ke rokok murah, bahkan tak jarang mereka mengharapkan pemberian orang lain. Pada 2021, terdapat 7,3 juta perokok yang tidak bekerja dengan estimasi pengeluaran untuk rokok mencapai Rp6,8 triliun per tahun.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Hari Ini Harga Emas di Banda Aceh Turun 


“Nganggur kan tidak punya uang sama sekali tapi ternyata tetap tidak berhenti merokok,” katanya.


Yusuf mengatakan, rokok di sebagian besar masyarakat Indonesia telah menjadi kebutuhan dasar yang penting. Bahkan sebagian perokok ini pernah mengalami situasi kerawanan pangan.


“Sebanyak 0,6 juta perokok mengaku pernah tidak makan seharian karena tidak punya uang tapi ternyata masih merokok. Artinya, rela kelaparan,yang penting tetap merokok. Kecanduan rokok di masyarakat kita ini luar biasa,” katanya.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi