Widya Ratmi: Pakai JKN, Melahirkan Tanpa Biaya Jadi Kesan Mengharukan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Widya peserta jkn-kis dari Sinabang, FOTO/ist

ADVERTISEMENTS

SINABANG – Terpancar raut bahagia dari wajah Widya Ratmi Darwita (28) dan sang suami Imam Majidi Sabnur (32), karena sebulan yang lalu keduanya baru saja mendapatkan hadiah terindah yaitu kelahiran buah hatinya.

ADVETISEMENTS

Disela-sela kegiatannya, sepasang suami-istri yang merupakan peserta Program JKN segmen penerima bantuan iuran (PBI) tersebut turut menceritakan pengalaman melahirkannya di puskesmas simeulue timur sebagai salah satu fasilitas kesehatan (faskes) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan di Kabupaten Simeulue.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Dari awal saya memang sudah memilih puskesmas ini untuk melahirkan karena selain dekat sama rumah, pelayanan disini juga sangat baik”, jelas wanita yang akrab disapa Widya ini.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Dijelaskan widya jika ini menjadi pengalaman yang tidak dapat dilupakannya mengingat momen melahirkan tersebut merupakan pengalaman pertamanya, terlebih lagi bidan yang menangani persalinannya sangat sabar menunggu pembukaan hingga lengkap, jadi dirinya tidak merasa terbebani walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk melahirkan.

ADVERTISEMENTS

Seperti yang diketahui, pembukaan adalah proses membukanya leher rahim atau serviks per sentimeter (cm) sebagai jalur lahir bayi saat persalinan atau melahirkan normal.

ADVERTISEMENTS

“Kami nunggu pembukaan saja sehari baru bayinya lahir, dan alhamdulillah semua orang yang bekerja disini sangat baik dan kompeten di bidangnya sehingga juga mengurangi rasa panik saya ketika hendak melahirkan mengingat ini merupakan pengalaman pertama” ungkap Widya.

Dalam kesempatan yang sama, sang suami Imam juga menjelaskan fasilitas yang keluarganya dapatkan ketika memilih persalinan di puskesmas simuelue timur.

“Karena kami sudah terdaftar menjadi peserta JKN maka tidak ada biaya apapun lagi yang dikeluarkan untuk persalinan istri saya, bahkan kami juga di bantu oleh puskesmas untuk mengurus administrasi lainnya melalui program sirindu (sistem administrasi kependudukan terpadu)”, papar pria kelahiran tahun 1990 tersebut.

Disebutkan Imam berkat adanya kolaborasi antara BPJS Kesehatan dengan faskes maka dirinya sebagai masyarakat sangat terbantu baik dari segi pembiayaan maupun administrasi.

“Kerjasama antara BPJS dan puskesmas itu sudah sangat bagus, terlihat pada saat istri saya mau melahirkan, di puskesmas hanya di mintakan kartu JKN saja dan langsung dilayani dengan baik hingga anak kami lahir”, jelasnya.

Diakhir percakapan, Imam mengungkapkan harapannya terhadap Program JKN, dirinya berharap agar program ini terus berlanjut terutama segmen penerima bantuan iuran dari Pemerintah Daerah Aceh.

“Semoga Program JKN ini semakin banyak membantu masyarakat mulai dari bayi baru lahir hingga orang yang sudah tua yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan kami masyarakat khususnya masyarakat Aceh terus dapat menikmati dan merasakan pelayanan kesehatan gratis yang diberikan oleh pemerintah daerah”, harapnya.[]

Editor : Biro Meulaboh

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version