Jumat, 19/04/2024 - 11:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Jubir G20: Bangun Budaya Mau Belajar Masih jadi PR Bersama

ADVERTISEMENTS

Performa seorang anak dalam pendidikan tergantung pada banyak hal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Juru Bicara (Jubir) G20, Maudy Ayunda, mengatakan masalah pendidikan merupakan isu yang sangat kompleks. Menurut dia, performa seorang anak dalam pendidikan tergantung pada banyak hal seperti para orang tua, guru, motivasi diri, hingga pada sumber daya penunjang lainnya. Seperti sekolah, akses terhadap teknologi dan informasi serta lain sebagainya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Saya rasa kalau kita berbicara tentang pendidikan, itu adalah isu yang sangat kompleks. Wether or not seorang anak itu perform, itu depend on tadi, stakeholder guru, orang tua, motivasi diri sendiri, tapi juga resources, sekolah, teknologi, akses terhadap informasi dan sebagainya,” ungkap Maudy, dalam siaran pers, Jumat (24/6/2022).

ADVERTISEMENTS


Karena itu, Maudy menyatakan, rendahnya mutu pendidikan seseorang tidak bisa dilihat dari satu faktor saja. Namun, belajar dari kondisi selama pandemi Covid-19, hal yang diperlukan adalah komitmen. Seorang anak dapat melakukan belajar mandidi melalui sarana teknologi informasi dan berkomunikasi senfan orang lain.

Berita Lainnya:
17 Dosen UNM Lolos Abstrak Program Book Chapters LLDIKTI Wilayah III Tahun 2024


“Saya rasa di mana pun kita berada, kalau ada motiviasi intrinsik yang sangat besar dari anak tersebut untuk belajar, ada caranya gitu dengan self learning, mencari sendiri, lewat internet, berbicara dengan orang lain,” kata dia.


Sehingga, Maudy menilai, hal yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama saat ini adalah bagaimana membangun budaya mau belajar. Menurut dia, kemauan tersebut bukan hanya pada anaknya saja, namun juga pada stakeholder di sekitarnya yang ingin melayani anak itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Mungkin sekarang yang harus dibangun adalah budaya kemauan itu tadi. Dan kemauan itu bukan hanya di anaknya, tapi juga di stakeholder di sekitarnya yang ingin melayani anak tersebut. Gimana caranya memberi support terhadap anak tersebut dan customize juga karena setiap anak itu tidak ada yang sama,” ungkap dia.

Berita Lainnya:
Pramuka tak Lagi Wajib di Sekolah? Ini Klarifikasi Kemendikbudristek


Pada kesempatan itu, Maudy juga mengajak anak-anak muda Indonesia untuk mengikuti pembahasan G20, utamanya di sesi Education Working Group. Sebab pada sesi itu banyak isu-isu penting yang dibahas.


“Saya ingin mengingatkan lagi teman-teman di sana dan juga anak-anak muda dengan Presidensi G20. Karena banyak sekali isu-isu penting ke depannya yang dibahas dan sudah dibahas. Jadi ikutin terus activities-nya ke depan,” jelas Maudy.


Menurut dia, Presidensi G20 itu mengangkat topik-topik yang sangat relevan. Walaupun areas of expertise-nya itu seperti education dan lain-lain kadang-kadang terkesan sangat makro,” sambung dia.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi