Sabtu, 20/04/2024 - 11:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Kembali Serang Ibu Kota Ukraina Kiev

ADVERTISEMENTS

Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengungkapkan, beberapa ledakan terdengar di distrik Shevchenkivsky. “Ambulans dan regu penyelamat sudah di lokasi. Di dua gedung, penyelamatan dan evakuasi warga sedang berlangsung,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Klitschko turut terjun ke lokasi yang terdampak serangan. Dia mengungkapkan, terdapat sejumlah warga yang tertimbun reruntuhan bangunan. Belum ada keterangan apakah terdapat korban jiwa akibat serangan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut anggota parlemen Ukraina Oleksiy Goncharenko, berdasarkan data yang diperolehnya, terdapat 14 rudal yang diluncurkan Rusia ke Kiev pada Ahad pagi. Sudah tiga pekan Moskow tak melancarkan serangan ke jantung pemerintahan Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dua Orang WNI Meninggal Dalam Insiden Kebakaran di Hong Kong


Saat ini, Rusia tengah fokus mengintensifkan operasinya di wilayah timur Ukraina, terutama Luhansk. Serangan ke Kiev terjadi di tengah agenda kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina.


Pada Ahad, Jokowi bersama rombongan terbatas bertolak ke Munchen, Jerman, untuk menghadiri KTT G7. Indonesia hadir sebagai negara mitra kelompok tersebut sekaligus dalam kapasitas pemegang kursi keketuaan G20 tahun ini. Dari Jerman, Jokowi bakal bertolak ke Rusia dan Ukraina.


“Saya akan ke Ukraina bertemu Presiden (Volodymyr) Zelensky, lalu ke Rusia menemui Presiden Vladimir Putin. Di kedua negara itu, saya mengusung misi: mengajak kedua pemimpin untuk membuka dialog dan menghentikan perang,” kata Jokowi lewat akun Twitter resminya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
UNICEF: Laju Kehancuran di Gaza Sangat Mengejutkan


Konflik di Ukraina telah berlangsung sejak 24 Februari lalu. Menurut PBB, pertempuran telah menyebabkan setidaknya 5 juta warga Ukraina mengungsi ke negara-negara tetangga. Sementara di internal Ukraina, diperkirakan 8 juta warga kehilangan tempat tinggal. Hingga kini belum ada tanda-tanda Moskow dan Kiev akan menyepakati gencatan senjata atau mengakhiri peperangan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi