• NETWORKS
    • LENSAKITA.com
    • ACEHFOOTBALL.net
Jumat, 19/08/2022 - 21:35 WIB
Harian Aceh Indonesia
IndonesianArabicEnglishRussianGermanChinese (Simplified)Japanese
Kirim Artikel
  • Login
  • Signup
  • HOME
  • ACEH
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • EDUKASI
  • OPINI
  • IN-DEPTH
  • ISLAM
  • SEJARAH
  • BOLA
  • OLAHRAGA
  • OTO
  • TEKNO
  • LAINNYA
    • LINGKUNGAN
    • HIBURAN
    • FOTO
    • VIDEO
    • CEK FAKTA
Tidak ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • ACEH
  • NASIONAL
  • DUNIA
  • EKONOMI
  • EDUKASI
  • OPINI
  • IN-DEPTH
  • ISLAM
  • SEJARAH
  • BOLA
  • OLAHRAGA
  • OTO
  • TEKNO
  • LAINNYA
    • LINGKUNGAN
    • HIBURAN
    • FOTO
    • VIDEO
    • CEK FAKTA
Tidak ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Harian Aceh Indonesia
Tidak ada Hasil
Lihat Semua Hasil

HOME / OPINI

Glembuk Jokowi VS Emak Banteng

Redaksi Redaksi
Senin 27/06/2022 - 05:55 WIB
0 0
A A
0
Ketua Umum Pdip Megawati Soekarnoputri Menyampaikan Pidato Politiknya Saat Penutupan Rakernas Ii Pdip Di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). Dalam Rakernas Ii Pdip Tersebut Menghasilkan Empat Rekomendasi Eksternal Yaitu Ideologi Pancasila, Sistem Politik Dan Pemilu 2024, Pembangunan Desa, Pemenangan Pemilu, Dan Agenda Startegis Partai. Foto/Antara/M Risyal Hidayat

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya saat Penutupan Rakernas II PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (23/6/2022). Dalam Rakernas II PDIP tersebut menghasilkan empat rekomendasi eksternal yaitu Ideologi Pancasila, Sistem Politik dan Pemilu 2024, Pembangunan Desa, Pemenangan Pemilu, dan Agenda Startegis Partai. FOTO/ANTARA/M Risyal Hidayat

Bagikan ke FacebookBagikan ke Twitter

Apakah Jokowi sedang memakai strategi glembuk untul taklukkan Megawati?

Penulis: Ilham Bintang**

Dalam talkshow Indonesia Lawyers Club ( ILC) terbaru, yang disiarkan Channel YouTube TVOne Jumat (25/6) malam, saya  menyebut istilah “Glembuk Jokowi“. Glembuk –dikenal sebagai strategi politik dalam kultur Jawa — berhasil digunakan Presiden Jokowi untuk melunakkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri yang murka pada hari pembukaan Rakernas partainya, Selasa (21/6).

Scroll ke bawah untuk lanjutkan bacaan

Dalam  pidatonya Megawati awalnya menyinggung banyak hal. Mulai dari meminta kader tidak mencoba bermanuver hingga masalah kewenangannya menentukan capres PDI-P. “Kalian siapa saja yang berbuat manuver-manuver, keluar! Daripada saya pecati. Tidak ada di dalam PDI Perjuangan yang namanya main dua kaki, main tiga kaki, melakukan manuver,” kata  Megawati lantang. Dia tidak menyebut nama, tapi rasanya semua orang tahu siapa yang dituju.” Kalau ada kader yang masih ngomong koalisi, Out!,” sambungnya lagi dalam “tone” yang sama lantangnya.  Ekspresinya pun menyokong itu.

Topik ILC 

Pidato Megawati itulah yang diangkat dalam diskusi ILC yang dipandu wartawan legendaris Karni Ilyas. Temanya : ” Suhu Politik Makin Panas, Sebenarnya Mega Marah Sama Siapa?” Para pembicara : Rocky Gerung, Adian Napitulu, Prof Tjipta Lesmana,  Ray Rangkuti, Efendy Choiri, Ruhut Sitompul, dan Ilham Bintang.

Diskusi berlangsung Lebih kurang 100 menit. Karni menyusun rapi penampilan pembicara, saya yang diminta mengawali dan Rocky Gerung yang mengakhiri.

“Saya persilahkan Ilham berbicara pertama karena dia yang hari Rabu langsung menulis komentar tentang Ibu Megawati di Ceknricek.com, ” Karni membuka.

Dalam artikel  ‘Belum Pernah Saya Melihat Ibu Mega Semurka Itu’, saya memang menyayangkan Megawati murka pada acara pembukaan Rakernas PDI-P. Kasihan. Seharusnya, di usia lanjut, 75 tahun ( lahir 23 Januari 1947) Mbak Mega hidup tenang. Tinggal duduk manis menikmati buah perjuangannya membesarkan PDI-P. Tinggal memperbanyak ibadah sebagai sikap sebaik-baiknya mensyukuri nikmatNya.

Mega sudah mengantar partainya dua kali menang Pemilu,  dan berhasil mengantarkan kadernya menjadi Presiden RI dua periode (Jokowi). Lembaga -lembaga survey  tetap  menempatkan PDI-P pada posisi elektabilitas tertinggi. Tak sedikit pun goyah walau beberapa kadernya, bahkan setingkat menteri, menjadi tahanan KPK.

Hasil survey Litbang Kompas teranyar, PDI-P bukan hanya masih  bertengger di puncak rangking, tetapi mengalami kenaikan prosentase jauh meninggalkan parpol kompetitornya di bawah.

Kurang apa lagi? Gelar Doktor ( sudah 9 dan menyusul lagi 5, menurut Mega) dan bahkan gelar Professor kehormatan pun sudah diraih. Tak cuma itu. Lihat juga kedigdayaan Megawati dalam pertemuan sebelumnya dengan Jokowi di ruang kerjanya. Presiden Jokowi menghadapnya dalam posisi seperti menghadap Ratu. Dalam video yang sengaja diunggah ( entah oleh siapa) Mega  seakan berpesan kepada publik, kepada lawan-lawan politiknya dia lah yang terhebat. Namun,  sayang dalam pidatonya di Rakernas Megawati pun “jebol”. Tidak bisa menyembunyikan kemurkaannya.

“Marah kepada siapa,” tanya Karni.

Ya, kepada banyak pihak. Persis seperti banteng terluka menyeruduk siapa saja yang mengganggu dan menghalangi jalannya. Tetapi fokusnya kepada Jokowi dan Ganjar Pranowo. Sudah jadi rahasia umum, sejak awal tahun ini hubungan Jokowi dan Megawati renggang. Jokowi mengakui sendiri keadaan itu (hubungan renggang) karena sebagai anak, dia memang kadang nakal kepada ibu (Megawati).

Protes Warga 

Perlakuan Mega ketika menerima Jokowi di ruang kerjanya, benar saja, memantik reaksi masyarakat. Pegiat media sosial Ade Armando memprotes ketika menonton video viral berisi suasana pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Ade Armando menyoroti beberapa hal di video viral tersebut. Pertama, dia mengkritik soal kursi yang diduduki  Jokowi pada pertemuan tersebut. “Tidak pantaslah Presiden diberi kursi semacam itu,” tulis Ade di akun Instagram pribadinya @adearmando1961. Keduanya kemudian dipisahkan sebuah meja. Tampak, Jokowi duduk di kursi kayu, sementara Megawati duduk di kursi hitam yang  empuk. Ade juga menyoroti sikap Puan Maharani yang selfie dengan membelakangi Presiden Jokowi. Pengamat politik senior Abdillah Toha ikut mengecam pertemuan yang terkesan melecehkan Presiden Jokowi.

Soal Ganjar 

Meski tidak menyebut nama, kemurkaan Megawati jelas ditujukan kepada Ganjar Pranowo. Dia menganggap Ganjar “melangkahinya”. Melecehkan putusan Kongres PDIP yang telah memberinya hak prerogatif memutuskan calon presiden dari PDIP.

Setelah diam sekian lama, rupanya Megawati turut terganggu atas hasil survei yang menempatkan elektabilitas kadernya selalu teratas. Juga pada aksi deklarasi relawan “Ganjar Pranowo RI 1”. Terbaru, Ganjar masuk pula dalam daftar bakal calon presiden 2024 Partai Nasdem. Padahal, tidak bisa ditutupi calon PDIP adalah Puan Maharani, dialah representasi trah Bung Karno. Itu dikonfirmasi oleh Puan sendiri ketika ditanya wartawan dalam kunjungannya bersama Jokowi ke Ibu Kota Negara baru tiga hari lalu.

Beberapa bulan terakhir ini banyak kader PDIP yang sudah lebih dulu secara terang benderang menyerang Ganjar. Dalam konteks itulah saya menyayangkan sikap Megawati yang bukannya menengahi, malah terprovokasi menunjukkan kemurkaannya secara terbuka. Saya khawatir kemarahan yang berlebihan kepada Ganjar Pranowo bisa menjadi bumerang baginya dan PDIP: justru mengantarkan Ganjar ke Istana dan mendudukkannya di kursi presiden. Persis seperti jalan yang dulu dilalui SBY menjadi presiden RI.

Bagaimana dengan Jokowi? 

Saya melihat Megawati tampak lebih melunak dan bahkan “lumat” dibuat oleh Jokowi hari itu. Ayah Gibran dan mertua Bobby Nasution tersebut menggunakan strategi politik Glembuk Jawa. Sebelumnya, Jokowi sambil bercanda-canda jujur mengakui memang sering nakal.

Dan, puncaknya pada pembukaan Rakernas PDIP Megawati dibuat “meleleh” dengan glembuk itu. Dengarkan pujian Jokowi di awal sambutannya. “Sejak pagi saya perhatikan, Ibu Megawati memang sangat cantik sekali dan kharismatis,” ucapnya. Dan, Megawati pun merespons lebih banyak memberi pujian kepada Jokowi daripada yang diterimanya.

Semoga saja glembuk itu tidak ditujukan untuk sekaligus mendapatkan “deal” dengan Megawati untuk menambah masa jabatan presiden tiga priode. Sekurangnya memperpanjang masa jabatan Jokowi 2-3 tahun dengan berbagai alasan. Dan di dalam tenggang waktu itu, bisa dimanfaatkan untuk menaikkan elektabilitas Puan sambil mereduksi elektabilitas Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Andhika Perkasa.

Adakah deal itu yang tentu saja dapat dikategorikan  sebagai “permufakatan jahat” elite mengkhianati konstitusi bakal menjadi kenyataan. Wallahualam.

Strategi Glembuk 

Di dalam tayangan ILC saya tidak sempat mendeskripsikan tentang glembuk mengingat durasi berbicara yang terbatas. Banyak yang menagih saya penjelasan mengenai glembuk itu, setelahnya.

Sekarang sedikit saya jelaskan. Dalam literatur, glembuk dalam kultur Jawa adalah cara atau tekhnik mengambil dan melunakkan hati kawan maupun lawan dengan cara antara lain merendahkan diri sambil memuji kelebihan kawan. Glembuk juga menjadi strategi merangkul dan menaklukkan musuh. Sejak mencalonkan diri menjadi gubernur DKI hingga menjadi presiden RI strategi itu melekat pada Jokowi. Mulai dari masuk gorong-gorong, serta penampakan kesederhanaan dalam berpakaian menjadi antitesa umumnya para pejabat. Puncaknya ketika berhasil “meringkus” Prabowo Subianto menjadi pembantunya di kabinet, dari sebelumnya sebagai kompetitor dalam dua kali pilpres.

Dalam penelitian Bambang Hudayana, seorang antropolog UGM yang menulis “Glembuk, Strategi Politik Dalam Rekrutmen Elite Penguasa di Desa Pulungsari Yogyakarta” ia mengkonfirmasi bagaimana glembuk bekerja.

Glembuk di artikan sebagai suatu cara “halus” untuk membujuk masyarakat atau tokoh memberikan dukungannya saat pemilihan kelak. Bujukan ini bisa diartikan dalam lingkup yang banyak. Bisa berupa memberikan jabatan tertentu atau memberikan berupa “sumbangan” kebutuhan masyarakat atau desa. Dalam glembuk, kata kunci yang tepat adalah sedikit merendah dan dengan sikap halus. Tak peduli itu lawan sekalipun. Menggunakan Glembuk berarti juga mencoba merangkul lawan politik agar mau mengalah dan memberikan dukungannya. Tentu ada “imbalan” dalam prosesi ini.

Desa Pulungsari yang dijadikan tempat penelitian Bambang Hudaya mengalami arti glembuk yang sebenarnya. Dengan sikap “basa-basi” dan halus, para elit warga yang hendak menjadi pemimpin di desa itu mendatangi para tokoh warga. Memberikan sumbangan dan kebutuhan tertentu, dianggap sebagai balas jasa yang harus dilakukan demi mendapat sebuah restu. Tentu ini menarik, sesuatu yang dianggap politik uang, diterjemahkan menjadi sebuah imbal jasa yang wajar.

Rocky Bintang ILC

Rocky Gerung kembali menjadi bintang ILC malam itu. Dalam sehari penayangannya, tercatat ILC ditonton hampir 500 ribuorang dengan komen sebanyak 5.300, yang hampir seluruhnya memuji Rocky. Like ILC 9.300 dan nol dislike.

Malam itu, Rocky kembali menyatakan, gegeran tidak akan berhenti dalam dunia politik di Indonesia selama presidential threshold, yaitu minimal punya 20 persen suara/kursi partai di parlemen untuk mengajukan calon presiden, masih berlaku.

“Selama ketentuan mengenai ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden oleh Parpol tidak dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi, jangan berharap ada demokrasi di negeri kita,” ucap Rocky.

Dunia politik Indonesia, sambung Rocky, selamanya hanya akan melahirkan tragedi seperti dalam dramaturqi Yunani. Akan selalu ada pengkhianatan, pembangkangan dan darah. “Sebab, dengan presidential threshold sebesar itu demokrasi Indonesia hanya menjadi permainan oligarki. Mereka sudah mengantongi tiket untuk kompetisi, sementara banyak parpol masih harus banting tulang seperti anjing yang mengumpulkan tulang-tulang atau remah-remah dari sisa makanan di bawah meja makan pesta oligarki,” ujar Rocky bermetafora.

Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh kelompok elite kecil dari masyarakat, dibedakan menurut kekayaan, keluarga, atau militer. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Yunani untuk “sedikit” dan “memerintah”.

“Bung Rocky diberikan kesempatan terakhir berbicara setelah menangkap konsep dan pemikiran para narasumber yang bercerita, berasumsi, beretorika plus sugesti. Dalam kurang dari 10 menit, berhasil memberikan pencerahan pada filosofi demokrasi sebagai executive summary. Klimaks. Terima kasih Bang Karni Ilyas sudah menjadi sutradara drama ini. Dan, para narasumber lainnya yang sudah berperan apik sesuai perannya masing-masing.

“Sesungguhnya rakyat Indonesialah atas kekuasaan tertinggi di negara ini. Jadi, siapa pun nanti di atas yang mewakili suara rakyat, jangan ambil peran sebagai komparador-komparador di panggung sandiwara politik ini,” itu komentar netizen atas nama Indra Maret. Izin komentar itu saya jadikan penutup tulisan ini.

**). Penulis adalah Jurnlis Senior Anggota Dewan Etis PWI.

Sumber: Republika

TAGAR: emak bantenggembluk jokowiGlembukmegawati
Sebelumnya

Dries Mertens Masih Tunggu Perpanjangan Kontrak dari Napoli

Selanjutnya

Sebab Penamaan Bulan Dzulhijjah

BACA JUGA

Seorang Pria Sri Lanka Bereaksi Terhadap Gas Air Mata Saat Dia Berjalan Melewati Lokasi Protes Anti-Pemerintah Yang Dirusak Di Luar Kantor Presiden Di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 9 Mei 2022. Foto/Ap Photo/Eranga Jayawardena
OPINI

Sri Lanka Bangkrut, Indonesia Masih Berharap Sistem Ekonomi Kapitalis?

Trisna wati
Selasa 16/08/2022 - 07:00 WIB

Sri Lanka, negara yang berpenduduk sekitar 22...

Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo Dan Telah Ditetapkan Sebagai Tersangka Dalam Kasus Pembunuhan Berencana Terhadap Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat Atau Brigadir J. Foto/Net
OPINI

Surat Kuasa

Redaksi
Minggu 14/08/2022 - 07:17 WIB

Dua perkembangan ini perlu dicatat. Pertama, penanganan...

Beathor Suryadi Adalah Penasihat Forum Korban Mafia Tanah Indonesia (Fkmti). Foto/Net
OPINI

Pejabat Jahat dalam Kabinet Jokowi

Redaksi
Sabtu 13/08/2022 - 14:59 WIB

Untuk menyatakan bahwa Sambo adalah "pelaku" pembunuhan,...

Tersangka Kasus Pembunuhan Berencana, Irjen Pol Ferdy Sambo. Foto/Net
OPINI

Tangis dan Uang di Kasus Yosua

Redaksi
Sabtu 13/08/2022 - 14:10 WIB

Sebelum kasus Duren Tiga terungkap, LPSK mengaku,...

Ilham Bintang Adalah Wartawan Senior Di Indonesia. Foto/Net
OPINI

Motif Parang Rusak Dalam Kasus ‘Polisi Tembak Polisi’

Redaksi
Jumat 12/08/2022 - 21:07 WIB

Rasanya, belum pernah terjadi hampir seluruh rakyat...

Salah Seorang Tki Yang Disiksa Oleh Majikannya, Ternyata Seorang Tki Bernama Erwiana Ini Ternyata Berhasil Lulus Sarjana Dengan Predikat Cumlaude. Foto/Kolase
OPINI

Mencari Penghidupan, WNI Teraniaya Tanpa Perlindungan!

Sri Wahyuningsih
Jumat 12/08/2022 - 17:45 WIB

Belum lama berlalu masalah tenaga kerja Indonesia...

Ilustrasi Alquran Dan Injil. Benang Merah Misionaris Dan Konsep Syariah Islam Moderat Di Indonesia. Foto/Net
OPINI

Benang Merah Misi Misionaris dan Konsep Syariah Islam Moderat

Aisyah Karim
Rabu 10/08/2022 - 17:48 WIB

Baru-baru ini seorang intelektual Aceh menilai penerapan...

Gede Sandra Dosen Universitas Bung Karno; Ketua Sarjana Untuk Indonesia
OPINI

Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen untuk Siapa?

Redaksi
Minggu 07/08/2022 - 14:45 WIB

Terima kasih pada kenaikan harga komoditi dunia...

Ilustrasi Pemberontakan Kaum Buruh. Foto/Net
OPINI

Pemberontakan Kaum Buruh

Redaksi
Sabtu 06/08/2022 - 14:47 WIB

Pemberontakan kaum buruh tekstil di Lyon Prancis...

Ilustrasi Peta Blok Andaman Yang Diketahui Memiliki Kandungan Gas Yang Melimpah. Foto/Net
OPINI

Eksplorasi SDA Digenjot untuk Asing, Rakyat Digenjot untuk Miskin

Sri Wahyuningsih
Selasa 02/08/2022 - 09:00 WIB

Kementerian ESDM menyebut Blok Andaman di perairan...

Ketua Tim Gabungan Khusus Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Agung Budi Maryoto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/8/2022). FOTO/Republika
NASIONAL

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi jadi Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J

Tim Khusus Polri menetapkan Putri Candrawathi sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir (J).

19/08/2022 - 14:56 WIB
Grafik “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” Beredar di Masyarakat. FOTO/Net
NASIONAL

Grafik “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” Beredar di Masyarakat, Polri Perlu Beri Klarifikasi

Isu pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dengan tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambol mulai menimbulkan banyak spekulasi

18/08/2022 - 10:04 WIB
Penasehat Ahli Kapolri, Prof Hermawan Sulistyo bongkar sosok yang pertama kali dihubungi Ferdy Sambo usai bunuh Brigadir J. FOTO/Net
NASIONAL

Penasehat Ahli Kapolri Bongkar Sosok yang Ditelpon Sambo Usai Bunuh Brigadir J, Susun Skenario Palsu

Penasehat Ahli Kapolri, Prof Hermawan Sulistyo bongkar sosok yang pertama kali dihubungi Ferdy Sambo usai bunuh Brigadir J.

18/08/2022 - 00:35 WIB
Fotoi Kapuslabfor Polri, Brigjen Agus Budiharta (kiri), Mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo yang menjadi otak pembunuhan (tengah), Almarhum Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (kanan). FOTO/Kolase
NASIONAL

Kapuslabfor Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, LBH: Menambah Buruk Citra Polri

Sejumlah personel Polri terseret dalam pusara kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau J dengan aktor utama Irjen ...

16/08/2022 - 19:25 WIB
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK umumkan Bharada E resmi jadi justice collaborator. FOTO/Net
NASIONAL

LPSK Umumkan Bharada E Resmi Jadi Justice Collaborator Kasus Brigadir J, Bakal Ungkap Fakta Baru?

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban LPSK umumkan Bharada E resmi jadi justice collaborator kasus Brigadir J dan melindungi Bharada E ...

15/08/2022 - 15:36 WIB
Almarhum Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau akrab dikenal Brigadir J. FOTO/Kolase
NASIONAL

Ini Rahasia Ferdy Sambo yang Dibongkar Brigadir J dan Buat Putri Menangis: Bapak Pergi dengan Si Nona

Sebelum insiden berdarah di Duren Tiga, Brigadir J disebut membeberkan rahasia busuk Irjen Ferdy Sambo yang selama ini ia tutupi ...

14/08/2022 - 12:01 WIB
Terpidana kasus korupsi, Irjen Napoleon Bonaparte. FOTO/Net
NASIONAL

Kode Keras Irjen Napoleon, Sebut Skenario Geng Sambo Libatkan Penasehat-penasehat yang Belum Muncul

Skenario baku tembak di rumah dinas bekas Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo masih jadi sorotan.

13/08/2022 - 22:14 WIB
Kapolda Metro Jaya, Muhammad Fadil Imran sempat diduga berpelukan dengan Ferdy Sambo di ruang kerja Ferdy Sambo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada 13 Juli 2022. FOTO/Kolase
NASIONAL

Dulu Peluk dan Cium Ferdy Sambo, Kini Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Diam Seribu Bahasa

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran mendadak diam seribu bahasa ketika ditanya wartawan terkait penetapan Ferdy Sambo sebagai ...

13/08/2022 - 21:39 WIB
Diduga Istri simpanan Irjen Pol Ferdy Sambo, AKP Rita Yuliana. FOTO/Net
NASIONAL

AKP Rita Yuliana, Disorot Istri Simpanan Ferdy Sambo Buat Pengakuan ini

Menjadi sorotan disebut-sebut sebagai istri simpanan Irjen Ferdy Sambo, Polwan ini akhirnya buat pengakuan. AKP Rita Yuliana yang akhirnya angkat ...

13/08/2022 - 09:10 WIB
Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menghentikan laporan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat. FOTO/Net
NASIONAL

Laporan Dugaan Pelecehan Brigadir J ke Istri Ferdy Sambo Akhirnya Disetop Bareskrim

Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menghentikan laporan terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J ...

12/08/2022 - 21:48 WIB

POPULER

  • Grafik “Kaisar Sambo Dan Konsorsium 303” Beredar Di Masyarakat. Foto/Net

    Grafik “Kaisar Sambo dan Konsorsium 303” Beredar di Masyarakat, Polri Perlu Beri Klarifikasi

    129 shares
    Share 52 Tweet 32
  • Anrez Putra Adelio Hengkang dari Anak Jalanan, Minta Maaf Bikin Penggemar Kecewa

    28 shares
    Share 11 Tweet 7
  • Kisah Sedih di Balik Gagalnya Dua Sambo Jadi Kapolri

    9 shares
    Share 4 Tweet 2
  • Terungkap, Begini Hubungan Nikita Mirzani dengan Irjen Pol Ferdy Sambo sehingga Enggan Komentar

    7 shares
    Share 3 Tweet 2
  • Menjijikkan, Muncul Isu LGBT dalam Kasus Ferdy Sambo vs Brigadir J, Diungkap Deolipa Yumara

    6 shares
    Share 2 Tweet 2
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Ketentuan Khusus
  • Privacy Policy
  • Members
  • Cookie Policy
  • Jasa Publikasi dan Backlink

© 2013-2022 PT. Harian Aceh Indonesia

Tidak ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • ACEH
  • NASIONAL
    • HUKUM
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SOROTAN PUBLIK
  • DUNIA
    • AFRIKA
    • AMERIKA
    • ASIA
    • EROPA
    • PALESTINA
    • TIMUR TENGAH
  • EKONOMI
    • BISNIS
    • DIGITAL
    • ENERGI
    • FINANSIAL
    • GLOBAL
    • MIGAS
    • PERTANIAN
    • SYARIAH
  • OPINI
  • IN-DEPTH
  • ISLAM
  • EDUKASI
  • LINGKUNGAN
  • HIBURAN
  • OTO
  • SEJARAH
  • FOTO
  • OLAHRAGA
  • BOLA
    • BOLA NASIONAL
    • LIGA INDONESIA
    • LIGA INGGRIS
    • LIGA ITALIA
    • LIGA SPANYOL
  • TEKNOLOGI
    • APLIKASI
    • INTERNET
  • VIDEO
  • JURNALISME DATA
  • CEK FAKTA

© 2013-2022 PT. Harian Aceh Indonesia

Assalamu'alaikum!

Ayo login ke akun kamu

Lupa Password? Sign Up

Mendaftar Akun Baru!

Mendaftar dengan Facebook
ATAU

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Ulang kembali password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email kamu untuk mengatur ulang kata sandi.

Log In

Tambah Playlist Baru

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.