Rabu, 24/04/2024 - 15:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Sri Lanka Tangguhkan Penjualan BBM

ADVERTISEMENTS

Sri Lanka menangguhkan penjualan BBM untuk sektor tidak penting selama dua pekan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KOLOMBO – Pemerintah Sri Lanka menangguhkan penjualan bahan bakar minyak (BBM) untuk layanan atau sektor tidak penting selama dua pekan ke depan. Keputusan itu diambil karena stok BBM di negara yang tengah dilanda krisis tersebut sangat tipis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kabinet menteri memutuskan untuk mengeluarkan BBM hanya untuk layanan penting mulai tengah malam hari ini (Senin, 27 Juni) hingga 10 Juli,” kata juru bicara kabinet Sri Lanka Bandula Gunawardane, Senin lalu, dikutip laman Scroll.in.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Layanan penting yang dimaksud pemerintah Sri Lanka adalah sektor kesehatan, pertanian, dan transportasi pangan. Penguncian parsial turut diterapkan di negara tersebut. Pemerintah mendesak semua lembaga sektor publik dan swasta mengizinkan para pegawainya bekerja dari rumah hingga 10 Juli mendatang.

ADVERTISEMENTS

Komisi Transportasi Nasional Sri Lanka mengungkapkan, penghentian sementara pasokan BBM mungkin akan berdampak pada layanan bus di negara tersebut. Menurut Direktur Jenderal Komisi Transportasi Nasional Sri Lanka Nilan Miranda, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hanya dibuka di Terminal Bastian Mawatha di Kolombo dan di Pusat Multimoda Makumbura di Kottawa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dua Orang WNI Meninggal Dalam Insiden Kebakaran di Hong Kong

“Jika SPBU itu menerima bahan bakar di bawah layanan penting, bus akan berjalan tanpa hambatan. Jika tidak, hanya bus terbatas yang akan ada di jalan,” kata Miranda.

Pada Senin lalu, Menteri Energi Sri Lanka Kanchana Wijesekera mengatakan, negaranya sedang berjuang mengamankan pasokan BBM. “Kami berjuang untuk menemukan pemasok (BBM). Mereka enggan menerima surat kredit dari bank kami. Ada lebih dari 700 juta dolar AS dalam pembayaran yang sudah jatuh tempo, sehingga sekarang pemasok menginginkan pembayaran di muka,” kata Wijesekera kepada awak media, dikutip laman CNN.

Dia mengungkapkan, selama dua bulan terakhir, Sri Lanka menerima suplai BBM lewat jalur kredit India senilai 500 juta dolar AS. Pasokan itu telah habis pada pertengahan bulan ini. “Kami memiliki sekitar 9.000 metrik ton solar dan 6.000 metrik ton bensin yang tersisa. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk mendapatkan stok baru, tetapi kami tidak tahu kapan itu akan terjadi,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Militer Israel Tahan 107 Pasien di Kompleks Medis Al-Shifa Gaza

Sri Lanka sudah memutuskan menaikkan harga BBM sebesar 12-22 persen pada Ahad (26/6/2022) dini hari lalu. Kenaikan harga pada Mei telah mendorong inflasi di negara tersebut ke 45,3 persen atau tertinggi sejak 2015. Meskipun pasokan menipis dan harga telah naik, warga tetap mengantre di pom-pom bensin. Antrean mengular hingga berkilo-kilometer.

Menurut Wijesekera, tak mungkin warga bisa memperoleh BBM. Sebab stok yang tersisa akan digunakan untuk keperluan transportasi umum, pembangkit listrik, dan layanan medis.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi