Jumat, 26/04/2024 - 01:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

AS Tuduh Lima Perusahaan China Dukung Militer Rusia

ADVERTISEMENTS

Perusahaan China itu masuk daftar dilarang berdagang dengan AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 WASHINGTON — Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menambah lima perusahaan China ke daftar hitam karena mendukung industri militer dan pertahanan Rusia. Washington menegaskan sikapnya dalam memberikan sanksi pada Moskow atas invasi ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Departemen Perdagangan AS mengatakan perusahaan-perusahaan yang masuk daftar dilarang berdagang dengan AS itu merupakan pemasok barang-barang ke “entitas Rusia yang mengkhawatirkan” sebelum invasi 24 Februari.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menlu Retno Kecam Serangan Israel ke Fasilitas Diplomatik Iran


Departemen menambahkan perusahan-perusahaan itu ” melanjutkan kontrak memasok entitas Rusia yang terdaftar dan pihak yang mendapat sanksi”.

ADVERTISEMENTS


Berdasarkan dari catatan Federal Register, Departemen Perdagangan AS juga menambah 31 entitas ke dalam daftar hitam itu. Entitas-entitas tersebut berasal dari Rusia, Uni Emirat Arab, Lithuania, Pakistan, Singapura, Inggris, Uzbekistan dan Vietnam. Dari 36 perusahaan yang masuk daftar hitam itu 25 diantaranya beroperasi di China.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Langkah hari ini mengirimkan pesan kuat pada entitas dan individual di seluruh dunia bila mereka ingin mendukung Rusia, Amerika Serikat juga akan memotong mereka,” kata Wakil Menteri Perdagangan AS bidang Industri dan Keamanan Alan Estevez dalam pernyataannya, Selasa (28/6/2022).

Berita Lainnya:
Rusia Selidiki Keterlibatan Ukraina, AS, dan Negara Barat Lain dalam Serangan Teroris


Kedutaan Besar Cina di Washington tidak menanggapi tuduhan terhadap perusahaan-perusahaan itu. Tapi mengatakan Beijing tidak memberikan bantuan militer pada Rusia atau Ukraina.


Mereka mengatakan akan mengambil “langkah yang diperlukan” untuk melindungi hak perusahaan-perusahaan China. Kedutaan menegaskan sanksi-sanksi melanggar hukum internasional.


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi