Rabu, 24/04/2024 - 22:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Putin: Rusia akan Berupaya Stabilkan Kondisi di Afghanistan

ADVERTISEMENTS

Putin akan coba membangun hubungan politik dengan pemimpin Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW — Presiden Vladimir Putin menyebut Rusia sedang bekerja secara aktif untuk menstabilkan situasi di Afghanistan. Pernyataan itu dijelaskannya selama kunjungan Putin ke negara tetangga Tajikistan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


 “Kami melakukan segalanya untuk menormalkan situasi (di Afghanistan) dan kami mencoba membangun hubungan dengan kekuatan politik yang mengendalikan situasi,” kata Putin dalam pembicaraan dengan Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon dilansir dari The New Arab, Selasa (28/6/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AS Nyatakan tak Terlibat Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Meski begitu, menurutnya upaya awal yang harus dilakukan adalah bahwa kelompok etnis Afghanistan mesti mengambil bagian penuh dalam menjalankan negara. “Di sini, Anda tahu yang terbaik. Apa yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa situasi di kawasan ini, di zona di mana kita memiliki tanggung jawab bersama, stabil dan tidak mengancam siapa pun,” katanya kepada Rakhmon.

ADVERTISEMENTS

Ini adalah perjalanan pertama Putin ke luar negeri sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada 24 Februari. Rusia memiliki pangkalan militer utama di Tajikistan, salah satu sekutunya di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Tak Lama Lagi, Rusia Mungkin tak Perlu Akui Legitimasi Zelenskyy

Tajikistan sebagai perbatasan sepanjang 1.200 kilometer (750 mil) dengan Afghanistan dan pasukan Tajik secara teratur bentrok dengan penyelundup narkoba Afghanistan. Kembalinya kekuasaan Taliban di Afghanistan Agustus lalu telah membuat beberapa pengamat khawatir bahwa Tajikistan, yang termiskin dari negara-negara bekas Soviet, dapat menjadi tidak stabil. Negara ini secara ekonomi masih sangat bergantung pada Rusia.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi