Jumat, 19/04/2024 - 19:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNETTEKNOLOGI

Facebook dan Instagram Hapus Postingan yang Tawarkan Pil Aborsi

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pada akhir pekan lalu, pengguna media sosial telah membagikan postingan yang menawarkan untuk mengirimkan pil aborsi kepada orang-orang yang akses aborsinya telah dicabut atau akan segera dibatalkan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS


Namun, pengguna mendapati bahwa penawaran mereka dengan cepat dihapus atau dibatasi, seperti yang dilaporkan oleh Motherboard dan Associated Press. Postingan uji coba Facebook oleh seorang reporter AP yang menawarkan untuk mengirim pil aborsi telah dihapus dalam waktu satu menit.


Percobaan penawaran yang sama dilakukan reporter The Verge memberikan hasil yang serupa, dengan postingan yang menawarkan pil aborsi diberi peringatan dalam waktu dua menit.

Berita Lainnya:
Samsung Lengserkan Apple Sebagai Pembuat Smartphone Terbesar Dunia


 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Tidak hanya itu, penjualan, pemberian hadiah, dan transfer senjata api serta ganja juga dilarang berdasarkan bagian yang sama dari kebijakan pembatasan barang oleh Meta dalam hal pelarangan obat-obatan. Namun tes postingan oleh AP yang menawarkan senjata dan ganja belum dihapus. Tes serupa oleh penawaran The Verge untuk mengirim ganja melalui pos tidak segera dihapus oleh Facebook.


 

Berita Lainnya:
Apple Pertimbangkan AI China untuk Seri iPhone 16


Menanggapi pelaporan, juru bicara Meta Andy Stone mentweet pada hari Senin (27/6/2022) menyebut konten yang mencoba untuk membeli, menjual, memperdagangkan, memberi hadiah, meminta, atau menyumbangkan obat-obatan tidak diizinkan. Stone mengatakan bahwa posting yang berisi informasi tentang keterjangkauan dan aksesibilitas resep obat masih diperbolehkan.


 


“Bahwa perusahaan sedang memperbaiki contoh ‘penindakan yang salah’,” ucap dia.


 


Meta tidak segera menanggapi pertanyaan yang meminta klarifikasi tentang bagaimana kebijakan tersebut ditegakkan dan apa yang mungkin menjelaskan perbedaan tersebut.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi