Selasa, 23/04/2024 - 15:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

BPS: Kenaikan Harga Pangan Impor Belum Berdampak Banyak ke Inflasi Indonesia

ADVERTISEMENTS

Komoditas pangan impor yang sering dikonsumsi yakni tepung terigu, gula dan kedelai.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan kenaikan harga pangan global telah berdampak pada kenaikan harga sejumlah pangan yang berbahan baku impor. Namun, sejauh ini belum berdampak signifikan terhadap laju inflasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Terdapat tiga komoditas pangan impor yang cukup dominan dikonsumsi masyarakat, di antaranya gandum sebagai bahan baku tepung terigu, gula, serta kedelai yang digunakan membuat tahu tempe.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Meskipun harga tepung terigu, gula, dan tempe mengalami kenaikan, transmisi (kepada inflasi) belum terasa. Andil inflasinya terhadap inflasi di Juni masih tergolong rendah,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers, Jumat (1/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
ASDP Alihkan Penyeberangan Truk Dukung Arus Balik


BPS mencatat, rata-rata harga tepung terigu selama Juni naik menjadi seebsar Rp 12 ribu per kg. Andil terhadap inflasi bulanan di Juni hanya 0,0009 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Adapun, untuk komoditas gula harga stabil di kisaran Rp 14.370 per kg. Gula justru menyumbang deflasi minus 0,001 persen.


Begitu pula untuk tempe, justru mulai mengalami penurunan menjadi rata-rata Rp 12.270 per kg. Akibat tren harga yang melandai, tempe bahkan menyumbang deflasi minus 0,003 persen.


Sebagai informasi, sejumlah negara pada bulan lalu melakukan restriksi berupa kewajiban pajak ekspor bahkan larangan terhadap komoditas pangannya.

Berita Lainnya:
Volume Pengiriman Meningkat, J&T Cargo Siapkan Strategi Ini


Sepanjang Juni, sebanyak delapan negara melakukan restriksi terhadap ekspor gandum. Harga gandum selama Juni lalu mencapai 522,3 per ton, naik 5,45 persen dari bulan sebelumnya.


Sementara itu, pada komoditas gula, juga terdapat delapan negara yang melakukan restriksi. Namun harga gula pada Juni mengalami penurunan 1,07 persen dari Mei menjadi 43 dolar per kilogram.


Adapun kedelai hanya dua negara yang melakukan langkah restriksi. Harga gula pada Juni naik tipis 0,46 persen menjadi 724,1 dolar AS per ton.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi