Rabu, 24/04/2024 - 02:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Presiden Erdogan Sebut Turki tak Berniat untuk Berperang dengan Yunani

ADVERTISEMENTS

Turki “tidak berniat berperang melawan Yunani. Namun, Yunani tidak menepati janjinya. Mereka membuat 147 pelanggaran udara. Jika kita bertetangga, jika kita berteman, mengapa Anda melanggar wilayah udara kami 147 kali?” kata Erdogan kepada wartawan di Istanbul setelah Salat Jumat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Dia lebih lanjut mengatakan, “Jika pelanggaran wilayah udara kami berlanjut, maka kami akan terus melakukan apa yang menjadi kewajiban kami.”

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Oposisi Menang di Pemilu Lokal, Erdogan Terancam


Bulan lalu, Erdogan mengkritik Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis atas komentarnya tentang Turki selama kunjungan resmi ke AS. Presiden mengatakan bahwa perdana menteri Yunani tidak lagi layak untuk berhadapan dengannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Turki dalam beberapa bulan terakhir juga meningkatkan kritik terhadap penempatan pasukan Yunani di pulau-pulau di Aegean timur, dekat pantai Turki dan dalam banyak kasus terlihat dari pantai.

ADVERTISEMENTS


Pulau-pulau ini seharusnya didemiliterisasi di bawah Perjanjian Lausanne 1923 dan Perjanjian Paris 1947, karena pasukan atau senjata apa pun di pulau-pulau itu dilarang keras.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Turki Batasi Ekspor, Israel Mengadu ke AS


Mengenai upaya Turki untuk menengahi pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina, Erdogan juga mengatakan para pejabat Turki sedang bekerja untuk mengatur pertemuan antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy.


Presiden Turki juga menyarankan agar Ankara dapat mengirimkan gandum dan minyak bunga matahari ke negara-negara yang menghadapi kekurangan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi