Pertempuran Makin Sengit, Ukraina Terancam Kehilangan Benteng Terakhir di Luhansk

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Pertarungan antara Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas semakin sengit, dengan benteng terakhir yang masih dikuasai Kyiv di Luhansk terancam jatuh ke tangan Moskow.

ADVERTISEMENTS

Lysychansk menjadi pertaruhan besar sebagai wilayah yang masih dikuasai Ukraina di Luhansk.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Perwira dari Milisi Rakyat Luhansk yang pro-Rusia, Andrei Marochko mengatakan bendera martil dan arit dari milisi tersebut sudah berkibar di atas gedung administrasi di Lysychansk, seperti dimuat TASS, Sabtu (2/7).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Media Rusia juga menayangkan video milisi Luhansk berparade di jalan-jalan Lysychansk sambil mengibarkan bendera dan bersorak.

ADVERTISEMENTS

Kendati begitu, militer Ukraina membantah klaim tersebut. Jurubicara Garda Nasional Ukraina Ruslan Muzychuk mengatakan kota itu masih berada di tangan Ukraina.

ADVERTISEMENTS

“Sekarang ada pertempuran sengit di dekat Lysychansk, namun, untungnya, kota itu tidak dikepung dan berada di bawah kendali tentara Ukraina,” kata Muzychuk.

ADVERTISEMENTS

Dia mengatakan situasi di daerah Lysychansk dan Bakhmut, serta di wilayah Kharkiv, adalah yang paling sulit di seluruh garis depan.

ADVETISEMENTS

“Tujuan musuh di sini tetap akses ke perbatasan administratif wilayah Donetsk dan Luhansk. Juga, ke arah Slowakia, musuh mencoba melakukan aksi penyerangan,” urainya.

Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Vadym Denysenko mengatakan klaim Rusia telah mengepung Lysychansk adalah kebohongan yang bertujuan untuk menurunkan moral Ukraina dan mendorong pasukan pro-Rusia. 

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version