Jumat, 19/04/2024 - 11:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Polisi dan Pemukim Yahudi Serang Pengunjuk Rasa Palestina di Sheikh Jarrah

ADVERTISEMENTS

Polisi Israel menyerang pengunjuk rasa dan menahan lima warga Palestina

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 YERUSALEM — Polisi pendudukan Israel menahan lima warga Palestina, setelah terjadi serangan oleh pemukim Yahudi selama protes anti-pengusiran di Sheikh Jarrah. Seorang aktivis dari Sheikh Jarrah,  Saleh Diab, mengatakan, sejumlah pemukim Yahudi menyebar di daerah tersebut selama aksi protes mingguan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Sejumlah pemukim Israel menyebar di daerah itu selama protes mingguan, dan menyerang para pengunjuk rasa setelah mereka tiba di dekat sebuah peternakan keluarga Salem,” ujar Diab, dilansir Middle East Monitor, Sabtu (2/7).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jubir Israel Dipecat di Tengah Perselisihan dengan Inggris


Para pemukim Yahudi mencuri bendera Palestina dari para pengunjuk rasa dan merobeknya. Diab mengatakan, agresi pemukim terhadap para pengunjuk rasa berlanjut di hadapan polisi pendudukan Israel.


Diab menambahkan, polisi Israel menyerang para pengunjuk rasa dan menahan lima warga Palestina saat mereka dalam perjalanan pulang. Diab menjelaskan, protes telah diselenggarakan setiap minggu selama bertahun-tahun sebagai penolakan terhadap keputusan Israel untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah.

Berita Lainnya:
Biden: Ini Konflik Terburuk untuk Pekerja Kemanusiaan


Ketegangan yang meletus di Sheikh Jarrah tahun lalu, merupakan salah satu pemicu serangan Israel selama 11 hari di Jalur Gaza pada Mei. Sheikh Jarrah telah muncul sebagai simbol perlawanan Palestina terhadap kontrol Israel atas Yerusalem Timur.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Israel merebut Yerusalem Timur dari Yordania dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian mencaploknya. Langkah ini tidak diakui oleh sebagian besar komunitas internasional.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi