Sabtu, 20/04/2024 - 04:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Program Makmur Tingkatkan Produktivitas dan Pendapatan Petani Tebu di Kediri

ADVERTISEMENTS

Program Makmur seiring dengan target swasembada pangan, termasuk gula.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Program Makmur kolaborasi antara PT Petrokimia Gresik dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X berhasil meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani tebu di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan, hasil produktivitas tebu naik dari sebelumnya 116,5 ton per hektare (ha) menjadi 159,7 ton per hektare (37 persen). 

ADVERTISEMENTS

“Ini merupakan capaian yang sangat berarti untuk membantu meningkatkan pendapatan petani tebu yang juga naik dari Rp 25,8 juta per hektare menjadi Rp 46,5 juta per hektare,” ujar Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (3/7/2022).

Dwi menyampaikan, Menteri BUMN Erick Thohir mendorong program Makmur yang merupakan akronim dari Mari Kita Majukan Usaha, untuk meningkatkan lapangan pekerjaan di sektor pertanian. Upaya tersebut seiring dengan target swasembada pangan, terutama pada saat ini untuk komoditas gula.

Berita Lainnya:
Dukung PSN PTPN, Pemerintah Tetapkan Relaksasi BPHTB

Tahun ini, ucap Dwi, Petrokimia Gresik mendapatkan tugas merealisasikan Program Makmur dari Pupuk Indonesia di lahan seluas 85 ribu hektare yang terbagi di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Bali Nusa, Sumatera dan Kalimantan. Sementara hingga Juni 2022 realisasinya mencapai 57.820 hektare atau 68 persen dari target dengan melibatkan 31.740 petani.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Untuk komoditas tebu, realisasi yang dicapai Petrokimia Gresik mencapai 34.894 hektare, dan menjadi komoditas terbesar. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerja sama dengan PTPN X, seperti di Kediri,” sambung Dwi.

Berita Lainnya:
Relawan Satgas Bencana BUMN Bantu Pemulihan Pascagempa Bawean

Selain PTPN, ucap Dwi, program Makmur di Kediri ini juga melibatkan sejumlah stakeholder penting lainnya, seperti Pemerintah Kabupaten Kediri, Bank BNI, RNI dan sebagainya. Dengan demikian, program Makmur ini menjadi kolaborasi di antara perusahaan BUMN, sekaligus ekosistem yang saling terintegrasi dan berkelanjutan yang melibatkan stakeholder pada hulu dan hilir bidang usaha pertanian.

Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia dan BUMN, lanjut Dwi, Petrokimia akan terus mendukung peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani, khususnya di masa kebangkitan ekonomi nasional pascapandemi seperti saat ini. Dwi menyebut Program Makmur menjadi media edukasi untuk petani agar tidak bergantung dengan pupuk subsidi. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi