Jumat, 26/04/2024 - 06:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

APLIKASITEKNOLOGI

EA Gelar Pentas Jagad Sandya Legenda

ADVERTISEMENTS

Pentas “Jagad Sandya Legenda” mempertemukan game mobile populer dan budaya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA –Electronic Arts telah menggelar roadshow perdana game Apex Legends™ Mobile bertajuk “Jagad Sandya Legenda” di M Bloc Space, Jakarta Selatan, pada 30 Juni – 3 Juli 2022. Acara community gathering bagi player Apex Legends Mobile ini menyediakan berbagai kegiatan menarik!

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pentas “Jagad Sandya Legenda” mempertemukan game mobile populer bernuansa teknologi futuristik dengan budaya Nusantara dan ciri khas kerajaan Asia Tenggara layaknya Majapahit. Hal ini ditunjukkan dari adanya Care Package berukuran besar yang biasa dicari oleh para pemain di dalam game, yang tampak berdampingan dengan gerbang masuk kerajaan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sebelas wayang berderet tak jauh dari gerbang masuk. Menariknya, wayang-wayang ini bukan tokoh lakon pewayangan konvensional, namun bentuk wayang dari para Legends yang ditampilkan dalam Apex Legends Mobile. Pengunjung dapat berfoto dengan wayang-wayang yang sengaja khusus dibuat untuk kesempatan ini oleh komikus dan penikmat seni wayang, Is Yuniarto.

ADVERTISEMENTS


Booth registrasi dan Google Play Gift Card yang berlokasi tidak jauh dari wayang-wayang Legends juga menjadi salah satu tujuan utama pengunjung. Mereka dapat mendaftarkan diri untuk mencoba misi khusus yang tersedia di area.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Mereka yang berhasil menyelesaikan misi-misi tersebut berkesempatan mendapatkan 20 merchandise menarik dan 4 smartphone yang diundi di hari terakhir. Pengunjung juga dapat mengikuti 2 challenge yang tersedia, vlog challenge dan video challenge. Sebanyak 10 merchandise menarik juga tersedia untuk 10 pemenang dari masing-masing challenge.


Pengunjung cukup membuat vlog dan video keseruan Jagad Sandya Legenda. Selain itu sebanyak 25 lembar Google Play Gift Card juga diberikan bagi 25 pengunjung pertama yang berhasil memenangkan mini game setiap harinya, di stan Google Play 

Berita Lainnya:
Inilah 5 Keunggulan Samsung S23, Ponsel Berukuran Kecil dengan Performa Berkelas Dengan Harga Terjangkau di Blibli


Berbagai instalasi bangunan dari World’s Edge – lokasi pertempuran dari Apex Legends Mobile, menyambut pengunjung setelah melewati rentetan obor dan gerbang gunungan wayang. Di area ini, para pengunjung dapat menjelajahi suasana gerbong kereta yang berpendarkan cahaya layaknya void tunnel Wraith, salah satu karakter dari Apex Legends Mobile.


Pengunjung juga bisa mencoba instalasi photo booth dengan kamera 360 derajat, gaming booth, hingga mengetes kemahiran menembak layaknya para Legends di landasan tembak yang tersedia.


Acara pesta selebrasi ini juga didatangi cosplayer ternama seperti Elfee, Yoviens, Cyd, Nessa Miko, Pr Pitaloka, dan Kath Cos yang menjadi beragam Legends favorit player seperti Octane, Wraith, dan sebagainya.


Bertemunya Legenda Tradisi Pewayangan dan Legenda Modern


Puas menjajal berbagai keseruan di area World’s Edge, pengunjung bisa masuk ke dalam area Live House M Bloc yang dinamakan Panggung Sandya Legenda di acara ini. Pentas Wayang menjadi acara puncak yang dihadirkan dalam Jagad Sandya Legenda.


Pengunjung disuguhkan penampilan wayang kulit kontemporer melalui lakon cerita yang dibuat dan didalangi oleh Ki Bayu Aji Nugraha dari Sanggar Seni Bajran Gupita, Yogyakarta, yang menceritakan perjuangan Legends dari Apex Legends Mobile melawan kebatilan. 


Singkat cerita, lakon pewayangan 10 adegan ini menceritakan perseteruan raja baik bernama Prabu Jayeng Katong melawan tiran raksasa bernama Prabu Godha Angkara, yang membabi buta memperebutkan tahta kekuasaan. Hampir kalah, dengan sisa kekuatannya Prabu Jayeng Katong melepaskan Panah Pusaka Kyai Pamungkas ke langit untuk mencari bala bantuan dari para dewa.


Hadirlah para pendekar: Wraith, Bloodhound, dan Fade yang pada akhirnya membantu Prabu Jayeng Katong mengalahkan berbagai musuh. Terlepas dari perbedaan yang mereka miliki, pada akhirnya mereka menggabungkan kekuatan dan berhasil menegakkan keadilan dan kebenaran.

Berita Lainnya:
MacBook M4 Diperkirakan Akan Dirilis Pada Akhir 2024


“Dalam pentas ini, selain ingin memperkenalkan Apex Legends Mobile ke khalayak ramai sebagai pendatang baru game battle royale; di satu sisi, kami juga ingin mengangkat budaya Indonesia kepada generasi milenial agar tidak terlupakan, salah satunya melalui pewayangan yang sarat akan cerita dan eksotis,” ujar Mobile Publishing and Marketing Manager Indonesia Electronic Arts, Gerry Yulian dalam keterangan persnya.


Penampilan Spesial Efek Rumah Kaca & Stars and Rabbit


Acara roadshow perdana Apex Legends Mobile di Indonesia ini turut menyediakan hiburan musik bagi para pengunjung. Band Stars & Rabbit dan Efek Rumah Kaca di area Live House M Bloc pada Sabtu malam (2/7/2022).


Penampilan musik dalam Jagad Sadya Legenda ini dibuka Stars and Rabbit yang membawakan 8 lagu. Penampilan dari duo pemusik folks Indonesia dimulai pada 19.00 WIB. 


Setelah itu, Efek Rumah Kaca mengambil alih panggung sekaligus menutup rangkaian roadshow perdana Apex Legends Mobile di Indonesia. Penampilan Efek Rumah Kaca ini juga telah menjawab kerinduan para penggemar mereka setelah vakum beberapa lama. 


Kedua band yang sengaja dihadirkan Electronic Arts ini dipastikan menghibur pengunjung yang hadir.


“Terimakasih atas antusiasme yang sangat tinggi dari para pemain di Indonesia mulai dari Closed Beta Test yang dilakukan bulan Juli tahun lalu hingga kini. Acara ini hanyalah timbal balik kecil dan surat cinta dari kami. Semoga rangkaian kegiatan ini bersinergi dan membuat komunitas Apex Legends Mobile Indonesia tumbuh dan berkembang sejalan dengan prinsip Piagam Positive Play, sekaligus menghargai dan mencintai budaya dari wilayah masing-masing,” tutup Gerry Yulian.

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi