Sabtu, 20/04/2024 - 02:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Menkes: Indonesia Jauh Lebih Baik Menghadapi Gelombang Omicron BA.4 dan BA.5

ADVERTISEMENTS

Penerapan protokol kesehatan dianggap bisa atasi gelombang subvarian Omicron.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan bahwa Indonesia jauh lebih baik jika dibandingkan dengan negara lain baik di kawasan Eropa, Amerika maupun negara Asia lainnya dalam menghadapi gelombang COVID-19 varian Omicron subvarian BA4 dan BA5. “Indonesia relatif jauh lebih baik. Dengan populasi yang sangat banyak menghadapi gelombang BA4 dan BA5 ini, relatif para masyarakat Indonesia itu lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan dalam melaksanakan vaksinasi,” kata Menkes dalam keterangan pers terkait evaluasi PPKM yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Senin (4/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menkes Budi menjelaskan bahwa kenaikan kasus COVID-19 dengan varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 terjadi di hampir seluruh dunia, baik Eropa, Amerika maupun Asia. Berdasarkan hasil diskusi dengan epidemiolog, kenaikan jumlah kasus tersebut dipengaruhi kekurangwaspadaan dan kebijakan yang terlalu terburu-buru dalam mengendurkan protokol kesehatan maupun cakupan vaksinasi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Warga Cot Bada Terima Bantuan Bakti Sosial dari Polresta Banda Aceh


Di sisi lain, Indonesia masih menerapkan penggunaan masker di dalam ruangan, saat berkerumun dan ketika kondisi badan sedang tidak sehat. Meski begitu, Pemerintah masih membolehkan masyarakat untuk melepas masker di ruangan terbuka.


Pemerintah Indonesia juga masih menggencarkan vaksinasi dosis penguat atau “booster” yang dinilai terbukti meningkatkan kadar antibodi pada tubuh. Menkes menambahkan bahwa saat ini, Indonesia sedang menuju puncak kasus COVID-19 dengan varian Omicron subvarian BA4 dan BA5. Hal itu berdasarkan kecenderungan kasus-kasus di luar negeri yang mencapai puncak kasus dalam kurun waktu 30-40 hari sejak kasus pertama ditemukan.

Berita Lainnya:
Pj Wali Kota Sabang Tinjau Pos Pengamanan Lebaran


“Indonesia ini sudah sekitar 30 hari, jadi kita mungkin masih ada waktu satu sampai dua minggu ke depan. Kalau kita bandingkan negara-negara lain, seharusnya puncaknya sudah tercapai,” kata Menkes.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Adapun kasus COVID-19 dengan varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 di Indonesia sudah mencapai lebih dari 80 persen dari varian yang sudah dilakukan genome sequence. Bahkan di DKI Jakarta, jumlah kasus varian BA4 dan BA5 sudah mencapai 100 persen.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi