Kamis, 25/04/2024 - 08:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Pengusaha: Ekspor Ayam ke Singapura Buka Peluang RI Tembus Pasar ASEAN

ADVERTISEMENTS

Ekspor Singapura jadi bukti industri nasional mampu saingi produsen ayam negara lain

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Disetujuinya ekspor ayam karkas perdana ke Singapura diharapkan menjadi jalan bagi Indonesia untuk membuka pasar ekspor ke kawasan Asean. Pelaku usaha meyakini, produk unggas Indonesia untuk mengisi pasar Asean saat ini cukup kompetitif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kalau ini (ekspor ke Singapura) bisa lancar, tentu saya berharap ini berlanjut dan menyebar ke seluruh dunia, khususnya untuk ASEAN,” kata Ketua Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Achmad Dawami, kepada Republika.co.id, Selasa (5/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dawami menuturkan, saat ini industri produsen ternak unggas Indonesia sudah mampu menyaingi kualitas dari negara produsen lain. Singapura yang cukup ketat dalam menerapkan standar sekaligus menjadi bukti kemampuan industri nasional.

ADVERTISEMENTS


Meski demikian, kemungkinan pangsa pasar ekspor Singapura tidak besar karena Indonesia hanya mengisi kekosongan pasokan yang semula di suplai dari Malaysia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pencemaran Limbah Industri Sebabkan Tingginya Kadar Bromat dalam AMDK


Ia mencatat, rata-rata impor ayam Singapura dari Malaysia sekitar 4.000 ton sebulan. Jika Indonesia bisa mengisi setengahnya, maka peluang ekspor sekitar 2.000 ton.


GPPU berharap ekspor ayam ke Singapura akan terus berlanjut. Namun ia tak menampik dalam persaingan bisnis ke depan, akan ada negara pesaing yang juga dapat masuk ke pasar Singapura.


Meski begitu, terbukanya ekspor ke Singapura memberikan sinyal kepada pasar global bahwa Indonesia sudah siap menjadi eksportir. “Soal harga Insya Allah kompetitif karena semua di negara manapun harga bahan bakunya (sama) kita pasti kompetitif,” kata dia.


Diketahui, sebanyak tiga perusahaan unggas terintegrasi dari Indonesia telah mendapatkan persetujuan ekspor ke Singapura. Ini menjadi ekspor perdana karena Singapura mencari alternatif pasca Malaysia menahan ekspor ayamnya ke Singapura.

Berita Lainnya:
Samsung Hengkang dari Israel, BDS: Sektor Teknologinya Makin Alami Kemunduran


Tiga perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan, berdasarkan pernyatan Singapore Food Agency (SFA) di antaranya, PT Charoen Phokpand Indonesia-Food Division dan PT Ciomas Adisatwa-Plant Pemalang yang akan mengekspor ayam karkas beku.


Kemudian, persetujuan ekspor juga diberikan kepada PT Charoend Phokpand Indonesia, Tbk yang akan menyuplao ayam olahan.  


Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah, meminta para pelaku usaha yang telah disetujui ekspor oleh Singapura agar segera menindaklanjuti kerja sama secara business to business (B2B).


Adapun soal volume ekspor ayam, Nasrullah tak merinci kuota ekspor yang diperbolehkan agar kebutuhan dalam negeri tetap aman. Ia menuturkan, besaran ekspor tergantung kesepakatan B2B antar perusahaan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi