Selasa, 23/04/2024 - 20:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Mulai Lakukan Pemantauan Fasilitas Nuklir

ADVERTISEMENTS

Pusat Pemantauan Geofisika bertugas identifikasi gangguan geofisika termasuk nuklir

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW — Rusia melakukan pemantauan sepanjang waktu untuk mendeteksi ledakan nuklir di fasilitas yang baru dibuka. Kantor berita Interfax yang mengutip Kementerian Pertahanan, melaporkan, Pusat Pemantauan Geofisika telah ditugaskan untuk memantau fasilitas nuklir tersebut

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Sejak 1 Juli 2022, untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara kita, Pusat Pemantauan Geofisika mulai melaksanakan tugas sepanjang waktu,” ujar pernyataan Kementerian Pertahanan

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mengapa Pakistan yang Memiliki Nuklir Diam Saja Menonton Agresi Israel?

Pusat Pemantauan Geofisika dibuka pada 1 Juni. Lembaga ini bertugas mengidentifikasi sumber “gangguan geofisika” buatan manusia serta ledakan nuklir.

ADVERTISEMENTS

Hubungan antara Moskow dan Barat menjadi semakin tegang, sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu. Politisi Rusia dan Amerika Serikat secara terbuka berbicara tentang risiko perang nuklir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Borrell: Iran tak Siap Berperang, Serangan ke Israel adalah Respons Terkendali

Pada Februari, Presiden Vladimir Putin mengatakan, dia menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi. Karena langkah agresif oleh para pemimpin NATO dan sanksi ekonomi terhadap Moskow.

Prinsip-prinsip penyebaran militer resmi Rusia memungkinkan penggunaan senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya. Senjata ini digunakan untuk melawan atau jika negara menghadapi ancaman eksistensial.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi