Sabtu, 20/04/2024 - 12:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

China Berencana Tingkatkan Investasi dan Perdagangan di Afghanistan

ADVERTISEMENTS

Prioritas China di Afganistan adalah perdagangan, investasi, serta pertanian.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

BEIJING — Duta Besar China untuk Afghanistan, Wang Yi, pada Selasa (5/7/2022) mengungkapkan rencana perdagangan dan investasi untuk Afghanistan. Wang mengatakan, ada dukungan publik untuk melakukan bisnis di negara yang dikuasai oleh Taliban, terutama setelah terjadi bencana gempa bumi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Selain bantuan kemanusiaan darurat, setelah perubahan politik tahun lalu dan setelah gempa, kami juga memiliki rencana rekonstruksi ekonomi jangka panjang,” kata Wang.

ADVERTISEMENTS

Wang menambahkan, prioritasnya adalah perdagangan, investasi, serta pertanian. Wang mengatakan, saat ini sedang berlangsung negosiasi untuk dua proyek pertambangan besar. Termasuk Mes Aynak, yaitu sebuah tambang tembaga di Afghanistan selatan yang memiliki hak perusahaan milik negara China, di bawah pengaturan yang ditengahi dengan pemerintah Afghanistan sebelumnya.

Berita Lainnya:
Jenderal AS: Ukraina akan Kalah Tanpa Bantuan Amerika Serikat

Sebagian besar cadangan mineral Afghanistan belum dimanfaatkan termasuk bijih besi dan tembaga. Sebelumnya pejabat pemerintahan Taliban, termasuk pemimpin tertinggi kelompok itu mengatakan, Afghanistan perlu mengurangi ketergantungan pada bantuan dan mendorong bisnis. Wang menyerukan agar Barat mencairkan dana cadangan bank sentral Afghanistan yang dibekukan akibat sanksi. Menurut Wang, dana yang dibekukan itu milik rakyat Afghanistan.

“China selalu berpikir bahwa uang adalah milik rakyat Afghanistan. China selalu meminta masyarakat internasional untuk mencairkan dana (bank sentral Afghanistan),” ujar Wang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dubes Iran: Indonesia Ada di Sisi yang Benar dalam Konflik Israel Palestina

Sejauh ini tiak ada negara yang secara resmi mengakui kepemimpinan Taliban di Afghanistan. Taliban merebut kekuasaan pada tahun lalu setelah Amerika Serikat dan sekutunya menarik pasukannya setelah perang selama 20 tahun.  

Sejak Taliban kembali berkuasa, beberapa negara Barat menjatuhkan sanksi kepada Taliban, yang mencakup pembekuan dana cadangan bank sentral Afghanistan senilai miliaran dolar. Dana tersebut dapat dicairkan jika gerilyawan Taliban memenuhi persyaratan seperti mencabut pembatasan partisipasi dalam kehidupan publik bagi perempuan dan anak perempuan. China secara konsisten menyerukan agar Barat mencabut sanksi terhadap Afghanistan.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi