Sabtu, 20/04/2024 - 13:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Saham ARTO dan GOTO Bawa IHSG ke Zona Positif

ADVERTISEMENTS

Sore ini IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,09 persen ke level 6.652,58.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan pada penutupan perdagangan Kamis (7/7/2022). IHSG menguat tipis sebesar 0,09 persen ke level 6.652,58 meski sempat ter gelincir ke zona merah di awal perdagangan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Penguatan IHSG ditopang saham ARTO yang melesat naik hingga persen ke level 8.525. Selain itu, saham UNVR dan GOTO juga beekontribusi mengerek IHSG ke zona hijau dengan kenaikan masing-masing 4 persen. 

ADVERTISEMENTS


Kenaikan IHSG sejalan dengan indeks saham di Asia yang mayoritas ditutup naik. “Hal ini karena investor memberi reaksi terhadap rilis data ekonomi AS dan Fed Minutes, catatan rapat kebijakan bank sentral AS, yang secara umum keluar positif,” tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (7/7/2022). 

Berita Lainnya:
Waskita Beton Berhasil Cetak Laba pada 2023


Investor kesulitan menentukan pilihan antara khawatir terhadap risiko resesi dan rasa lega bahwa perlambatan ekonomi berpotensi menahan rangkaian kenaikan suku bunga acuan.


Data ekonomi AS terkini memperlihatkan jumlah lowongan kerja yang lebih besar dari ekspektasi dan kinerja sektor Jasa (Services) yang masih cukup solid. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Data ekonomi berikutnya yang akan menjadi fokus perhatian investor adalah Non-Farm Payrolls (NFP) untuk bulan Juni yang di jadwalkan di rilis pada Jumat malam. Data NFP dapat memberikan gambara yang lebih utuh mengani kondisi ekonomi AS.


Dokumen Fed Minutes memperlihatkan pejabat bank sentral AS (Federal Reserve) mengakui kebijakan moneter yang lebih ketat akan lebih cocok jika ternyata inflasi sulit turun meskipun harga yang harus dibayar dari pengetatan kebijakan moneter adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Berita Lainnya:
Bangun Batam Aero Technic, Lion Air Sudah Kucurkan Investasi Rp 797 Miliar


Para pejabat Federal Reserve juga mengatakan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps atau 75 bps sangat mungkin terjadi pada pertemuan kebijakan tanggal 26 – 27 Juli mendatang. 


Federal Reserve tampak khawatir mengenai ekspektasi inflasi yang tidak terkendali. Menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps dan memberi sinyal akan terus menaikkan suku bunga acuan akan memberi pesan kepada publik bahwa Federal Reserve mampu menjinakkan inflasi.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi