Jumat, 19/04/2024 - 19:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Presiden Zelenskyy Ungkap Kesedihan atas Mundurnya PM Johnson

ADVERTISEMENTS

Rakyat Ukraina sangat bersyukur atas dukungan Johnson sejak invasi Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 KIEV — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Kamis (7/7/2022) menelepon Boris Johnson dan mengungkapkan kesedihannya atas pengunduran diri pemimpin Inggris itu. Zelenskyy mengatakan, rakyat Ukraina sangat bersyukur atas dukungan Johnson sejak invasi Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Kami semua menyambut berita ini dengan sedih. Bukan hanya saya, tetapi juga semua masyarakat Ukraina yang sangat bersimpati dengan Anda,” kata Zelenskyy, dilansir Alarabiya, Jumat (8/7/2022).

ADVERTISEMENTS


Johnson merupakan salah satu pemimpin yang sangat vokal dalam mendukung Ukraina. Inggris juga memasok persenjataan dan peralatan militer bagi Ukraina untuk melawan Rusia.

Berita Lainnya:
Uni Eropa Mengutuk Keras Veto Rusia Terkait Sanksi Korut


“Kami tidak ragu bahwa dukungan Inggris Raya akan terus berlanjut, tetapi kepemimpinan pribadi Anda dan karisma Anda membuatnya istimewa,” kata Zelenskyy.


Dalam panggilan telepon itu, kedua pemimpin juga membahas kerja sama militer dan politik antara kedua negara. Termasuk negosiasi yang dirancang untuk membuka blokir ekspor biji-bijian dari pelabuhan Ukraina. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Johnson pada Kamis mengundurkan diri sebagai perdana menteri Inggris, mengikuti seruan dari rekan-rekan menteri dan anggota parlemen di Partai Konservatif. “Proses pemilihan pemimpin baru harus dimulai sekarang,” kata Johnson.

Berita Lainnya:
Zelenskyy: Bila Rusia Serbu Eropa, AS Harus Turun Tangan


“Dan hari ini saya telah menunjuk sebuah kabinet untuk menjalankan tugas sampai pemimpin baru menjabat,” katanya menambahkan.


Sebelumnya, Johnson bersikeras untuk tetap memegang kekuasaan usai empat orang menteri papan atas mengundurkan diri. Sementara jaksa agung menyatakan harapannya agar Johnson mundur dan mengakui bahwa ia juga menginginkan jabatan PM Inggris.


Lebih dari 50 orang menteri telah mengundurkan diri dalam kurang dari 48 jam. Mereka mengatakan bahwa Johnson tidak layak untuk memimpin usai dilanda sejumlah skandal, sementara puluhan politisi di Partai Konservatif melakukan pemberontakan secara terbuka.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi