Jumat, 19/04/2024 - 21:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Pelajaran dari Kisah Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam

ADVERTISEMENTS

Nabi Ibrahim mengajak kaumnya agar beriman dan mentauhidkan Allah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan, menyampaikan, di hari yang bersejarah ini yakni Idul Adha, umat Islam diingatkan kembali kepada perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam. Sekaligus mengingat perjuangan para Nabi dan Rasul.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Buya Amirsyah mengatakan, dulu Nabi Ibrahim menghadapi setiap tantangan dan cobaan, baik yang datang dari dalam diri maupun masyarakat sekitarnya.

ADVERTISEMENTS

Pelajaran yang dapat dipetik adalah semakin kuat iman seseorang, maka semakin besar pula cobaan dan ujian yang dihadapinya.

Berita Lainnya:
Tanda-Tanda Akhir Zaman yang Sudah, Sedang, dan akan Terjadi

“Ibarat sebuah pohon, semakin tinggi batangnya, maka semakin besar pula angin yang menerpanya,” kata Buya Amirsyah dikutip pada Ahad (10/7/2022).

Ia menjelaskan, di momen Idul Adha juga diingatkan lagi perjuangan dan pengorbanan Nabi Ibrahim terhadap kaumnya. Nabi Ibrahim mengajak kaumnya agar beriman dan mentauhidkan Allah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Bertahun-tahun beliau berjuang membasmi paham syirik dan berbagai macam kebatilan yang merata di kalangan kaumnya.

Tetapi tantangan dan ancaman yang dihadapi Nabi Ibrahim semakin hebat, dan perlawanan dari penguasa ketika itu raja Namrud juga semakin keras dan kejam.

Atas petunjuk Allah, Nabi Ibrahim beserta istri dan anaknya yakni Ismail, meninggalkan negeri dan kaumnya untuk hijrah ke suatu lembah yang terpencil, kering dan gersang.

Berita Lainnya:
Apakah Orang Miskin Wajib Bayar Zakat Fitrah?

Tapi Nabi Ibrahim dan keluarganya sangat dan optimisme untuk meneruskan perjuangan di negeri Makah. Selang beberapa waktu di tempat yang baru itu, Nabi Ibrahim diuji Allah SWT lagi.

“Dalam mimpi Nabi Ibrahim, Allah memerintahkannya untuk menyembelih Ismail, putra semata wayang yang sangat dicintainya. Sehari sesudah mendapat mimpi itu, Nabi ibrahim merenungkan mimpinya itu, apakah benar datang dari Allah atau bukan. Itulah yang disebut Yaumut Tarwiyah, hari perenungan dan pemikiran,” ujar Buya Amirsyah.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi