Rabu, 24/04/2024 - 22:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

PM Israel Hubungi Presiden Turki dan Mesir

ADVERTISEMENTS

Lapid membahas perkembangan kerja sama bilateral Israel-Turki.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 TEL AVIV — Perdana Menteri Israel Yair Lapid melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Ahad (10/7/2022) malam waktu setempat. Kantor Yair Lapid menyebut, percakapan tersebut mencerminkan hubungan yang kian menghangat antara Tel Aviv dan kedua negara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Saat berbincang dengan Erdogan, Lapid membahas perkembangan kerja sama bilateral Israel-Turki. Di bidang keamanan, Lapid menyinggung tentang perlunya kedua negara melanjutkan kooperasi dalam melawan dan menangkal sel-sel teror Iran yang merencanakan serangan terhadap warga Israel di Turki. Lapid dan Erdogan pun membahas tentang perjanjian penerbangan sipil yang sudah ditandatangani kedua negara.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Kedua pemimpin (Lapid dan Erdogan) menekankan selama percakapan bahwa hubungan antara Israel dan Turki sangat penting bagi keamanan, ekonomi, serta stabilitas Timur Tengah,” kata kantor perdana menteri Israel, dilaporkan laman Times of Israel.

ADVERTISEMENTS


Saat berbincang dengan Sisi, Lapid turut membahas tentang kerja sama keamanan bilateral. Mereka pun membahas tentang agenda kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ke Israel, Palestina, dan Arab Saudi pada 13-15 Juli mendatang. Selain itu, Lapid dan Sisi mendiskusikan juga tentang kebutuhan meredakan ketegangan di Palestina.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Turki Batasi Ekspor, Israel Mengadu ke AS


Sisi kemudian turut menyinggung tentang laporan yang menyebut adanya kuburan massal tentara Mesir yang gugur dalam pertempuran tahun 1967 di wilayah Kibbutz Nahshon di Israel tengah. “Perdana Menteri Lapid mencatat bahwa dia menginstruksikan sekretaris militer Brigadir Jenderal Avi Gil untuk memeriksa masalah ini secara mendalam,” kata kantor perdana menteri Israel.


Lapid berjanji akan memberi informasi lanjutan kepada Mesir jika ada perkembangan terkait pemeriksaan atau penyelidikan kuburan massal tersebut. Saat ini Israel tengah berusaha melanjutkan keberhasilannya menghangatkan hubungan dengan negara-negara Muslim dan Arab.


Saat ini Joe Biden berkunjung ke Israel pada Rabu (13/7/2022) mendatang, dia dan Lapid dikabarkan akan membahas tentang upaya normalisasi hubungan dengan Arab Saudi. “Dari Yerusalem, pesawat presiden (AS) akan terbang ke Arab Saudi, dan dia akan membawa pesan perdamaian dan harapan dari kami,” kata Lapid saat membuka rapat kabinet mingguan, Ahad lalu.

Berita Lainnya:
Netanyahu Putuskan Tunda Serangan Militer di Rafah


Pada September 2020, dua negara Arab, yakni Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, menyepakati pembentukan hubungan diplomatik dengan Israel. Hal itu tercapai berkat mediasi dan dukungan AS di bawah kepemimpinan mantan presiden Donald Trump. Kesepakatan normalisasi tersebut dikenal dengan nama Abraham Accords.


Selain UEA dan Bahrain, AS pun membantu Israel melakukan normalisasi diplomatik dengan Sudan serta Maroko. Washington menghapus Sudan dari daftar negara pendukung terorisme sebagai aksi timbal balik atas kesediaannya membuka hubungan resmi dengan Tel Aviv. Kemudian terkait Maroko, sebagai balasan, AS mengakui klaim negara tersebut atas wilayah Sahara Barat yang dipersengketakan.


Palestina mengecam kesepakatan damai yang dilakukan empat negara Muslim tersebut. Menurut Palestina, apa yang dilakukan keempat negara terkait merupakan “tikaman” bagi perjuangannya memperoleh kemerdekaan. 


Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi