Fabregas dibutuhkan sebagai metronom.
COMO — Kejutan terdengar di Italia. Klub Serie B, Como dikabarkan telah merekrut Cesc Fabregas. Como diketahui sebagai klub milik Grup Djarum, Indonesia. Grup itu, dimiliki oleh dua orang terkaya di Indonesia, Budi Hartono dan Bambang Hartono.
Sebuah tambahan penting untuk tim milik Djarum Group tersebut. Fabregas termasuk gelandang kelas dunia dengan pengalaman segudang. Jika dalam keadaan fit, ia terbiasa membuat perbedaan.
“Menurut pakar transfer Sky Sports Italia, Gianluca Di Marzio, kesepakatan itu berupa kontrak kerja sama selama dua tahun,” demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Jumat (15/7/2022).
Rencananya, Fabregas bisa mengambil alih peran ke pelatihan di I Lariani. Tentu saja setelah ia pensiun nantinya. Saat ini, ia masih aktif bermain.
Sebelumnya, gelandang 35 tahun itu berstatus agen bebas. Ia menyelesaikan petualangannya di AS Monaco. Wakil Ligue 1 enggan memperpanjang kontraknya.
Fabregas termasuk pesepakbola dengan kualitas kelas wahid yang muncul dalam satu hingga dua dekade terakhir. Ia memulai jalur sepak bola di akademi La Masia (1997-2003). Setelahnya ia pindah ke tim yunior Arsenal pada 2003.
Di tahun yang sama, ia menembus skuat utama the Gunners. Pria Spanyol itu langsung menjadi andalan Meriam London. Ia bahkan sempat menjadi kapten tim tersebut.
Total delapan musim Fabregas bagian dari skuat polesan Arsene Wenger. Sejauh itu, ia tampil dalam 303 laga di berbagai ajang, dan mencetak 37 gol. Setelah berpetualang di Inggris, sang gelandang kembali ke Barcelona.
Fabregas berada di skuat utama Barca dari 2011 hingga 2014. Ia nyaris selalu tampil di setiap musimnya. Tapi saat itu lini tengah Blaugrana dihuni Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan Sergio Busquets.
Alhasil, Fabregas hanya menjadi pelapis nama-nama di atas. Ia kemudian balik lagi ke Liga Primer. Pada petualangan keduanya di negeri Ratu Elizabeth, yang bersangkutan berkostum Chelsea FC.
Selama lima musim ia bermarkas di Stamford Bridge. Selanjutnya pada 2019 ia menuju Monaco. Kini setelah hengkang dari Stade Louis II, ia berpeluang merasakan suasana baru bersama Como.
Sumber: Republika