Kamis, 25/04/2024 - 18:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Gembong Narkoba Pembunuh Agen Amerika Serikat Ditangkap

ADVERTISEMENTS

Angkatan Laut Meksiko menangkap gembong narkoba Rafael Caro Quintero.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MEXICO CITY — Angkatan Laut Meksiko telah menangkap gembong narkoba Rafael Caro Quintero yang diburu atas pembunuhan dan penyiksaan seorang agen Amerika Serikat pada 1985. Caro Quintero dikenal sebagai seorang pendiri Kartel Guadalajara, salah satu organisasi terbesar penyelundup narkoba di Amerika Latin pada 1980-an.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Dia termasuk buron dengan imbalan terbesar yang diburu penegak hukum AS. Pemerintah AS memuji penangkapan itu dan mengatakan akan segera mengajukan permintaan ekstradisi. “Ini (tangkapan) sangat besar,” kata penasihat senior Gedung Putih untuk Amerika Latin, Juan Gonzalez, di Twitter, Jumat (15/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dalam pernyataan, AL mengatakan bahwa Caro Quintero ditangkap di Kota Choix, Sinaloa, negara bagian di barat laut yang menjadi sarang narkoba Meksiko.Dia ditemukan di lahan bersemak oleh anjing pelacak betina bernama Max yang dilatih oleh militer. 

ADVERTISEMENTS


“Penangkapan itu terjadi menyusul tekanan dari Amerika Serikat,” menurut seorang pejabat Meksiko.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sebelumnya Presiden Andres Manuel Lopez Obrador bertemu Presiden AS Joe Biden di Washington.

Berita Lainnya:
Iran Serang Israel, China Minta Semua Pihak Menahan Diri


Caro Quintero menjalani hukuman 28 tahun penjara atas pembunuhan brutal agen badan anti narkoba AS (DEA) Enrique “Kiki” Camarena, salah satu pembunuhan paling mengerikan dalam perang narkotika berdarah di Meksiko.


Peristiwa itu, yang dikisahkan dalam film serial Netflix “Narcos: Meksiko” (2018), merusak kerja sama AS-Meksiko dalam pemberantasan narkoba selama lima dekade.


Caro Quintero sebelumnya membantah terlibat dalam pembunuhan Camarena. Ia kemudian dibebaskan “demi hukum” pada 2013 oleh seorang hakim Meksiko. Pembebasan itu mempermalukan pemerintah sebelumnya.


Caro Quintero lalu bergerak di bawah tanah dan kembali menyelundupkan narkoba sebagai bagian dari Kartel Sinaloa, menurut para pejabat AS.Pemerintah AS memasukkan Caro Quintero ke dalam wp-signup.php 10 buronan FBI paling dicari dan kepalanya dihargai 20 juta dolar AS (Rp299,93 miliar).


Ini adalah imbalan terbesar dalam upaya menangkap seorang penyelundup narkoba.Tahun lalu, pengadilan menolak pengajuan terakhirnya agar tidak diekstradisi ke Amerika Serikat.


Dia akan dipindahkan ke sana sesegera mungkin, kata seorang pejabat Meksiko yang lain.”Ini mungkin salah satu penangkapan paling penting dalam dasawarsa terakhir bagi DEA,” kata Mike Vigil, mantan kepala operasi internasional DEA.

Berita Lainnya:
Pakar: UAE untuk Pertama Kali Saksikan Curah Hujan Terekstrem dalam 75 Tahun


Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan dia akan segera mengajukan pemindahan Caro Quintero.”Tidak ada tempat sembunyi bagi siapa pun yang menculik, menyiksa dan membunuh penegak hukum Amerika. Kami sangat berterima kasih kepada otoritas Meksiko atas penangkapan dan penahanan Rafael Caro-Quintero,” kata Garland dalam pernyataannya.


Meski Caro Quintero(69 tahun) tak lagi dianggap sebagai pemain kakap dalam penyelundupan narkoba global, dampak simbolis dari penangkapannya sangat berarti. Pakar keamanan Meksiko Alejandro Hope menilai penangkapan itu menegaskan kerja sama penting antara AS dan Meksiko meski sempat diwarnai perselisihan. “Penangkapan semacam ini tak akan terjadi tanpa partisipasi DEA,” katanya.


Keengganan Meksiko untuk mengekstradisi Caro Quintero ke AS sebelum pembebasannya dari penjara telah menjadi sumber konflik antara kedua negara.


Dalam pernyataannya, AL Meksiko mengatakan 14 personelnya tewas setelah sebuah helikopter Black Hawk jatuh di kota Los Mochis, Sinaloa, pada Jumat. Penyebab kecelakaan itu masih diselidiki, tetapi sejauh ini belum ada informasi yang mengaitkan insiden itu dengan penangkapan Caro Quintero, menurut pernyataan tersebut.


sumber : Reuters/antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi