Jumat, 26/04/2024 - 04:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Dibandingkan Benua Lain, Australia Kehilangan Lebih Banyak Spesies

ADVERTISEMENTS

Laporan lingkungan lima tahunan tunjukkan Australia kehilangan banyak spesies.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MELBOURNE — Australia kehilangan lebih banyak spesies mamalia dibandingkan benua lain. Kondisi itu menjadikannya sebagai salah satu negara dengan tingkat penurunan jumlah spesies terburuk, demikian menurut laporan lingkungan lima tahunan yang dirilis pemerintah, Selasa (19/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Tikus batu sentral (Zyzomys pedunculatus) dan kalong Pulau Natal (Pteropus melanotus natalis) adalah mamalia yang dianggap paling terancam punah dalam 20 tahun ke depan. Hal itu utamanya disebabkan oleh kemunculan spesies pemangsa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sementara itu, kehidupan reptil juga semakin terdesak. Kadal ekor biru (Cryptoblepharus egeriae), contohnya, diketahui hanya ada di penangkaran.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia


Dari kategori flora, populasi pohon cendana (Santalum album) juga menurun. Laporan itu muncul setelah Australia dilanda kekeringan, kebakaran lahan, dan banjir dalam lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Kenaikan suhu di darat dan laut, perubahan pola kebakaran dan curah hujan disebut membawa dampak signifikan yang akan terus terjadi. Kenaikan muka air laut dan asidifikasi samudra juga berpengaruh pada kehidupan spesies di Australia.


“Laporan Kondisi Lingkungan ini dokumen yang mengejutkan, menceritakan krisis dan penurunan kualitas lingkungan hidup Australia, dan satu dekade kelambanan dan pengabaian pemerintah,” kata Menteri Lingkungan Hidup Tanya Plibersek lewat pernyataan resminya.


Pemerintah sebelumnya menerima laporan itu pada akhir 2021, menurut Plibersek. Sementara itu, pemerintahan baru Partai Buruh akan menjadikan program lingkungan hidup sebagai prioritas.

Berita Lainnya:
Perdana Menteri Qatar Sebut Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Fase yang Sulit


Plibersek menegaskan dirinya tidak akan menghindar dari persoalan lingkungan itu. Jumlah spesies yang dimasukkan ke dalam wp-signup.php terancam punah atau kategori yang lebih tinggi bertambah delapan persen dari laporan sebelumnya pada 2016.


Jumlahnya akan bertambah dengan cepat sebagai akibat dari kebakaran lahan yang melanda Australia pada 2019-2020. Kebakaran lahan yang dijuluki “Black Summer” itu telah membunuh atau mengusir sekitar satu miliar hingga tiga miliar ekor hewan dan membakar sembilan persen habitat koala.


sumber : Antara, Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi