Sering Marah Meledak tak Terkendali? Bisa Jadi Gangguan Bipolar

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Bipolar merupakan salah satu gangguan yang berhubungan dengan perubahaan suasana hati

ADVETISEMENTS

JAKARTA — Bipolar disorder merupakan salah satu jenis gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari titik terendah (depresif) hingga titik tertinggi (manik). Akhir-akhir ini, perubahan suasana hati ini kerap diidentikkan dengan perubahan mood, hingga terkadang seseorang membuat kesimpulan untuk dirinya sendiri atau self diagnosis bahwa dirinya menderita bipolar.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Apa sesungguhnya gejala dari bipolar disorder? Apakah berbeda dengan perubahan mood biasa? Apakah insomnia termasuk gejala manik dari bipolar? Dan bagaimana menjaga suasana hati seseorang yang diketahui menderita bipolar?

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Spesialis Kedokteran Jiwa RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan, dr. Azizah Az Zahra, SpKJ, MKes, menyebutkan bipolar bukan merupakan sebuah penyakit namun sebuah gangguan yang terjadi pada diri manusia terkait perasaan, pemikiran dan tindakannya.

ADVERTISEMENTS

“Orang dengan gangguan biopolar bisa merasakan energi yang berlebih, penuh semangat meski tidur hanya beberapa jam saja, banyak bicara dan penuh ide-ide. Bisa juga tiba-tiba mengalami emosi yang meledak-ledak tidak terkendali dan merasa bersalah serta meminta maaf. Sulit fokus dan perhatiannya mudah teralihkan, serta sulit bersosialisasi dan menjalin hubungan,” ujar dr. Azizah Az Zahra, SpKJ, MKes, dalam siaran persnya, Selasa (19/7/2022).

ADVERTISEMENTS

Kondisi-kondisi tersebut di atas diterangkan lebih jauh dr. Azizah Az Zahra, SpKJ, MKes, adalah bentuk bipolar tipe satu yang perlu segera ditangani karena bipolar tipe satu sudah terjadi episode manik atau campuran yang diikuti oleh episode depresi major dimana gangguan perasaannya sangat mengganggu sehingga tidak dapat menjalankan fungsi peran dan aktivitas sehari-hari.

“Manik itu disebut adanya peningkatan suasana perasaan, seperti bahagia dan semangat sekali atau bisa mudah marah atau tersinggung disertai adanya tiga gejala yang menetap seperti merasa diri hebat, kurang butuh tidur karena meski kurang tidur tapi masih tetap bersemangat melakukan aktivitas, terlalu banyak bicara, bicara berlebihan, banyak ide-ide baru yang muncul di pikirannya, perhatian yang mudah teralihkan, ada juga aktivitas beresiko semisal bisa melakukan kegiatan-kegiatan bisnis dan lainnya yang memiliki risiko tinggi,” terang dr. Azizah Az Zahra, SpKJ, MKes.

Diagnosa bipolar bisa dilakukan dengan beberapa tes baik langsung maupun online. Beberapa layanan kesehatan perlu melakukan diagnosa mendalam kepada penderita dengan melakukan beberapa upaya seperti pemberian obat dan vitamin serta psikoterapi.

“Pengobatan dilakukan dengan pemberian obat untuk menstabilkan hormon dan psikoedukasi untuk mendeteksi pemicu munculnya gangguan bipolar sehingga bisa dialihkan kepada hal-hal yang positif dan psikoterapi untuk membantu pasien memahami diri-sendiri termasuk nilai dan tujuan hidup serta mengembangkan potensi positif yang dimiliki, resiliensi emosi agar dapat meningkatkan hubungan pribadi mereka,” sebut dr. Azizah Az Zahra, SpKJ, MKes.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version