Kamis, 30/03/2023 - 21:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

UPDATE TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 12,2 Triliun, Tumbuh 82 Persen Dibandingkan 2021

Kontrak baru Adhi Karya masih didominasi lini bisnis konstruksi

 JAKARTA — PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) membukukan pertumbuhan perolehan kontrak baru yang signifikan sepanjang semester pertama tahun ini. Hingga akhir Juni 2022, ADHI telah merealisasikan nilai kontrak baru sebesar Rp 12,2 triliun. 


“Jumlah tersebut naik sebesar 82 persen dibandingkan perolehan kontrak pada Juni 2021 yang lalu sebesar Rp 6,7 triliun,” kata Corporate Secretary PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Farid Budiyanto dalam keterangannya dikutip pada Rabu (20/7). 


Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI di Bulan Juni 2022 diantaranya proyek Pelebaran Jalan Tol Tangerang Merak, Bendungan Janaleta di Gowa, Gedung Presisi Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Polri di Jakarta, serta Piping Works and Steel Structure Proyek Smelter Manyar, Gresik. 


Perolehan kontrak baru pada paruh pertama tahun ini masih didominasi dari lini bisnis Konstruksi sebesar 85 persen. Selanjutnya lini bisnis Properti menyumbang perolehan kontrak sebesar 6 persen. Sisanya sekitar 9 persen merupakan lini bisnis lainnya.

BACAAN LAIN:
Sukseskan Penjaminan Emisi Total Rp80 Triliun, BRIDS Jadi Underwriter Unggulan 2023


Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan yang diperoleh, perolehan kontrak yang berasal dari jenis proyek jalan dan 


jembatan 50 persen serta proyek gedung 9 persen. Kontrak dari proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api, dan proyek energi, serta proyek lainnya 41 persen. 

BACAAN LAIN:
Kadin: Imbauan Pemberian THR Lebih Awal Harus Dilihat Dua Sisi


Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 15 persen, BUMN dan BUMD sebesar 5 persen. Sementara proyek kepemilikian swasta/lainnya termasuk proyek investasi sebesar 80 persen.


“Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif  terhadap revenue,” kata Farid.


ADHI menargetkan perolehan kontrak baru pada tahun 2022 mencapai Rp15 triliun hingga Rp 28 triliun. Jumlah ini meningkat sekitar 15-20 persen dibandingkan tahun 2021. Perolehan kontrak baru ini didukung beberapa kontrak tahun lau yang bergeser ke tahun 2022 sebesar Rp 9 triliun.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content