Jumat, 19/04/2024 - 23:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Cuaca Panas Bikin Selera Makan Berkurang, Ini Penjelasan Ahli Gizi

ADVERTISEMENTS

Pada musim panas, nafsu makan Anda cenderung berkurang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Saat cuaca panas, Anda bisa saja kehilangan selera makan. Namun apa sebenarnya alasan di balik turunnya selera makan saat cuaca panas bahkan mencapai 30 derajat Celsius?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dilansir di laman Mirror, Rabu (20/7/2022), efek penekan diet dari suhu tinggi dapat menyebabkan konsumsi makanan lengkap menjadi sulit. Rasa lapar Anda sering hilang dalam cuaca panas.

ADVERTISEMENTS


Sistem pembakaran energi dalam tubuh yang bertanggung jawab atas proses kompleks ini telah dipelajari oleh para ilmuwan selama beberapa dekade. Sistem tersebut memegang kunci untuk memahami bagaimana dan kapan tubuh Anda mengubah lemak menjadi energi dan meningkatkan metabolisme.


Pusat dari proses ini adalah hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur suhu tubuh dan rasa lapar, serta berbagai fungsi hormonal lainnya. Struktur otak ini menjaga tubuh dalam keadaan stabil yang oleh ahli biologi disebut homeostasis, tindakan penyeimbangan biologis yang mengatur input dan output energi kita.


Karena mencerna makanan dan membakar kalori merupakan fungsi biologis yang menghasilkan panas. Ketika suhu inti tubuh mulai meningkat maka hipotalamus memperlambat proses pencernaan untuk mengatur suhu tubuh dan mempertahankan homeostasis. Ahli gizi, Kerry Torrens, menjelaskan perubahan musim termasuk suhu dan jumlah siang hari diperkirakan memengaruhi nafsu makan. Pada musim panas, nafsu makan Anda cenderung berkurang, terutama saat merasa kepanasan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Hari Kedua Idul Fitri, 1.157 Kendaraan Pemudik Gunakan Tol Sibanceh


“Salah satu alasannya adalah bahwa tubuh mencoba mengatur suhu tubuh dengan mengurangi fungsi penghasil panas seperti pencernaan makanan,” ujarnya.


Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menemukan, pria dari berbagai latar belakang dan kebangsaan biasanya mengonsumsi sekitar 300 kalori lebih sedikit setelah dua jam dalam suhu 30 derajat Celsius. Meskipun para peneliti mencari manajemen berat badan terkait suhu, temuan mereka berlaku bagi siapa saja yang menolak ide makan siang besar pada hari yang panas.


Jika penurunan berat badan adalah tujuan Anda, para peneliti menyarankan menghabiskan waktu di ruangan berpemanas, pakaian, sauna, mandi air panas, atau di luar ruangan bisa menjadi cara yang membantu untuk menekan rasa lapar. Para ilmuwan yang melihat lebih jauh bagaimana homeostasis mengatur suhu dan rasa lapar juga menemukan bahwa perut memainkan peran kunci dalam mengomunikasikan informasi ini ke hipotalamus.

Berita Lainnya:
Alpukat Dapat Tingkatjan Kualitas Diet Harian


Para peneliti menemukan, suhu tinggi menurunkan produksi hormon ghrelin di usus yang mengirimkan sinyal lapar ke otak. Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition menemukan bahwa pria dari berbagai latar belakang dan kebangsaan biasanya mengonsumsi sekitar 300 kalori lebih sedikit setelah dua jam dalam suhu 30 derajat Celsius. Meskipun para peneliti mencari manajemen berat badan terkait suhu, temuan mereka berlaku bagi siapa saja yang menolak ide makan siang besar pada hari yang panas.


Jika penurunan berat badan adalah tujuan Anda, para peneliti menyarankan menghabiskan waktu di ruangan berpemanas, pakaian, sauna, mandi air panas, atau di luar ruangan, bisa menjadi cara yang membantu untuk menekan rasa lapar Anda. Tim peneliti menemukan suhu tinggi menyebabkan tingkat ghrelin yang lebih rendah, sementara juga mendorong rasa mati suri atau kelesuan. Artinya, tubuh mereka menghasilkan lebih sedikit panas melalui gerakan dan pembakaran kalori.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi