Jumat, 26/04/2024 - 02:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Berselancar Bermain Ombak di Jalur Gaza

ADVERTISEMENTS

Adegan berselancar di Gaza merupakan hal baru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 GAZA — Berdiri di menara pengawas, penjaga pantai Jalur Gaza Mohammad Abu Ghanim mengawasi dengan cermat tanda-tanda gelombang naik. Dia bersiap untuk menikmati hiburan yang terbatas di wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Ketika saya merasakan angin bertiup ke barat di akhir shift saya, saya tahu ombak akan tinggi keesokan harinya,” kata Abu Ghanim.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Saya mempersiapkan diri, teman dan sepupu dan kami mendapatkannya, dan kami menikmati ombak tinggi yang bagus,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS


Dengan perbatasan darat Gaza yang dijaga ketat oleh negara tetangga Israel dan Mesir, tepi laut adalah sumber daya yang berharga bagi orang-orang yang ingin bersantai dan melepaskan diri dari tekanan sehari-hari. “Ketika kami berselancar, kami merasakan kebebasan dan kedamaian, kami merasa hati kami lega,” kata Abu Ghanim.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Sosok Kontroversial Omri Padan, Pemegang Franchise McDonald’s di Israel


Abu Ghanim sadar ombak Mediterania berubah-ubah dan dia siap bergegas ke laut bersama teman-temannya, bahkan di malam hari, ketika waktunya memang tepat. “Kami selalu dalam suasana siaga,” kata sepupu Abu Ghanim, Mohammad yang berusia 24 tahun.


Adegan berselancar di Gaza merupakan hal baru, berbeda dengan pantai-pantai terkenal California, Australia, atau Afrika Selatan. Olahraga ini telah terbentuk sejak 2007, ketika peselancar Israel Dorian “Doc” Paskowitz membawa 15 papan selancar ke Gaza setelah melihat film yang memperlihatkan dua orang Palestina berlatih di papan buatan sendiri.

Berita Lainnya:
Israel Akui Sebagian Besar Hamas Yang Dibunuhnya Ternyata Warga Sipil


Beberapa tahun kemudian, peselancar Amerika Matthew Olsen membantu mengirimkan 30 papan selancar lagi dan membantu melatih lebih banyak peselancar amatir. Meskipun upaya untuk mendirikan klub selancar kandas setelah tentangan dari Hamas.


“Saya merasa luar biasa papan selancar masih digunakan,” kata Olsen.


Mendapatkan papan dan peralatan lain seperti pakaian selam dipersulit oleh pembatasan Israel yang bertujuan membatasi impor apa pun yang dapat digunakan untuk tujuan militer. Meskipun seorang juru bicara militer Israel mengatakan, seharusnya tidak ada masalah untuk membawa peralatan olahraga murni.


 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi