Jumat, 26/04/2024 - 02:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ekonom: Kenaikan Nilai Rupiah tidak Pengaruhi Investasi Sektor Riil

ADVERTISEMENTS

pasar sektor riil siap menghadapi gejolak karena sudah memprediksi gejolak rupiah

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz menilai nilai tukar rupiah yang mulai fluktuatif di atas Rp 15.000 per dolar AS tidak akan berdampak terhadap investasi pada sektor riil.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kalau terhadap investasi langsung di sektor riil itu, nilai tukar tidak menjadi faktor,” ujar Irman, Jumat (22/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Irman mengatakan pasar sektor riil siap menghadapi gejolak tersebut karena sudah memprediksi pergerakan rupiah akan mencapai kisaran ini. Menurut dia, meski pergerakannya di atas Rp 15.000 per dolar AS, namun secara volatilitas pelemahannya perlahan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Minuman Lokal Ini Makin Laris Usai 93 Persen Penduduk Yordania Boikot Israel dan Konconya


“Jadi kalau perlahan itu sudah diekspektasikan. Beda saat (tahun) 1998 rupiah depresifnya cepat dan volatilitasnya tinggi jadi tidak expect,” ujar Irman.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Selain itu, Irman mengatakan pemulihan ekonomi yang terus berlangsung juga membuat dampak ke sektor ini tidak besar. Pemulihan ini, lanjut dia, terjaga oleh stabilitas daya beli masyarakat dan adanya windfall dari harga komoditas di tingkat global.


“Pemulihan ekonomi terus berlangsung jadi dampak pelemahan rupiah tidak terlalu besar ke investasi langsung,” ujar Irman.


Namun, ia tidak memungkiri kenaikan nilai tukar rupiah akan cukup berdampak terhadap investasi di pasar keuangan. Ia menilai investor di pasar ini akan meminta hasil yang lebih tinggi untuk mengkompensasi nilai aset mereka yang turun.

Berita Lainnya:
Geopolitik Memanas, Kemendag Ungkap Arus Barang Impor Masih Lancar


“Di sektor keuangan dampaknya lebih besar daripada di investasi langsung,” ujar Irman.


Sebelumnya, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore (21/7) sempat melemah menembus level psikologis Rp15.000, atau mencapai Rp15.037 per dolar AS, seiring ditahannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).


Kurs sempat menguat pada Jumat sore, seiring turunnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed setelah ditutup menguat 23 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 15.014 per dolar AS.


sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi