Jumat, 19/04/2024 - 11:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengamat: Koalisi Tunggal Rasional Bagi PDIP 

ADVERTISEMENTS

Dedi menilai, Koalisi Indonesia Bersatu berpotensi merapat ke PDIP.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, yang mendorong terbentuknya koalisi tunggal. Menurutnya, koalisi tunggal dinilai rasional bagi PDIP.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Hasto cukup rasional memandang koalisi tunggal karena posisi PDIP yang dominasinya cukup kuat. Sehingga memungkinkan PDIP mudah mengajak mitra koalisi bergabung, terlebih selain Puan Maharani, Prabowo Subianto, AHY, belum ada lagi tokoh parpol yang menonjol,” kata Dedi kepada Republika, Jumat (22/7/2022).

ADVERTISEMENTS


Dengan situasi tersebut Dedi menilai KIB berpotensi merapat ke PDIP, baik secara utuh maupun terpisah. Begitu juga dengan Nasdem, yang masih memungkinkan bergabung dengan PDIP selama tokoh yang direkomendasikan Nasdem seperti Anies Baswedan terakomodasi.


“Begitu halnya dengan PDIP, selama kepentingannya diterima oleh calon mitra maka koalisi besar itu bisa terjadi, meskipun bukan tunggal, karena ada tidak saja PDIP yang miliki tokoh potensial,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Duh! Kemensos hanya Salurkan Rp78 T dari Total Rp497 T Anggaran Bansos, Risma: Sisanya Aku Nggak Tahu


“Jika memungkinkan dan diupayakan, bisa saja akan muncul dua gerbong besar, kelompok PDIP dan Gerindra,” imbuhnya. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab soal arah koalisi PDIP di tengah terbentuknya Koalisi Indonesia Baru (KIB) dan mesranya Partai Demokrat dan Partai Nasdem. Hasto mengatakan PDIP mendorong terbentuknya koalisi tunggal.


“Politik tidak boleh kehilangan konteks. Konteks utama yang dihadapi adalah berbagai persoalan ekonomian rakyat akibat dampak pandemi yang belum selesai dan juga ancaman krisis perekonomian global akibat perang Rusia Ukraina sehingga memicu ancaman lebih lanjut  krisis pangan. Nah melihat konteks seperti itu tentu saja bagi PDIP mendorong koalisi semuanya tunggal,” kata Hasto, Kamis (22/7/2022).


Hasto menjelaskan koalisi tunggal yang dimaksud adalah koalisi koalisi untuk rakyat, artinya kerja sama untuk masa depan bangsa dan negara. Ia menambahkan, Pemilu 2024 harus dilaksanakan dalam situasi perekonomian yang kondusif. 

Berita Lainnya:
Ahli Ganjar Mahfud Soroti Perubahan Perilaku Prabowo Usai Dekat Jokowi: Seperti Dijinakkan


“Pemilu 2024 tidak boleh dilaksanakan dalam situasi yang mengandung risiko-risiko politik akibat persoalan ekonomi,” ucapnya. 


Ia mencontohkan krisis yang terjadi di Inggris dan tTurki. ketidakpastian global krisis pangan dan energi akibat perang Rusia-Ukraina tersebut ikut berdampak ke sejumlah negara.


Nah ini sehingga inilah yang ingin di dorong PDIP saat ini. Mengingat penwp-signup.phpan capres-cawapres itu masih bulan Agustus sehingga mari kita dorong kerjasama tunggal untuk kemajuan negara. Sehingga ketika pemilu dilaksanakan itu suana yang betul-betul suasana yang kondusif tidak memungkinkan adanya persoalan-persoalan lain kecuali pesta demokrasi bagi rakyat untuk mencari pemimpin yang  terbaik,” jelasnya. 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi