Kamis, 25/04/2024 - 18:29 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Surya Paloh: Pemilu tak Hanya Alat Pergantian Pemimpin

ADVERTISEMENTS

Pemilu adalah perwujudan dari politik gagasan dan kompetisi yang penuh kedewasaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 MALANG — Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menilai lazim jika partai politik mulai memanaskan mesinnya jelang menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Namun, ia berharap, kontestasi nasional tersebut tak hanya menjadi alat untuk mengganti pemimpin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Pemilu bukanlah sekadar ruang kontestasi dan pergantian pemimpin nasional. Pemilu adalah perwujudan dari politik gagasan dan kompetisi yang penuh kedewasaan sikap serta ruang mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Surya dalam orasi ilmiahnya sebelum menerima gelar doktor honoris causa (HC) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya, Malang, Senin (25/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Harapannya, pemikiran bahwa pemilu hanya menjadi alat memperoleh kekuasaan tak lagi ada. Menurutnya, sudah saatnya praktik politik yang syarat akan muatan kebencian tak lagi digunakan oleh calon-calon pemimpin.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Politics101, Kreasi Anak Muda Siap Kawal Isu Pemerintahan Mendatang


“Sudah saatnya kita sudahi praktik politik yang begitu sarat dengan muatan kebencian dan daya rusak sosial. Praktik yang telah menjadi racun bagi kehidupan sosial-politik anak bangsa saat ini,” ujar Surya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Ia ingin semua pihak menyadari bahwa perbedaan politik dan ideologi merupakan hal  yang biasa. Namun dalam sebuah perbedaan, menurut Surya, selalu ada persamaan yang menjadi kekuatan dalam persatuan.


“Para pendiri republik ini telah menunjukkan hal tersebut kepada kita sebagai anak cucunya. Oleh karena itu, di atas perbedaan yang ada, mengapa kita tidak berpegang pada persamaan-persamaan yang kita miliki,” ujar Surya.


Surya mengatakan, politik kebangsaan akan semakin terlihat pada 2022 ini. Sebab, tahun ini disebut sebagai momentum partai politik untuk memanaskan mesinnya jelang menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Berita Lainnya:
3 Keunggulan Presiden Terpilih Prabowo untuk Mempersatukan Semua Pihak Pasca Pemilu 2024


“Situasi dan interaksi para elit partai semakin dinamis, berbagai spekulasi politik pun terus bergulir. Setiap partai politik bersiap diri, mengambil ancang-ancang, memanaskan mesin politik masing-masing, mengukur kekuatan diri dan lawan, sekaligus saling menjajaki dan memetakan kekuatan-kekuatan yang ada,” ujar Surya.


Menurutnya, saling mengukur peta politik merupakan sesuatu yang lazim bagi partai politik dalam persiapannya menghadapi Pemilu 2024. Sebab, pemilu merupakan sebuah mekanisme bawaan yang inheren dalam demokrasi.


“Pemilu adalah mekanisme yang telah disepakati bersama sebagai upaya melakukan pergiliran kekuasaan agar ia tidak menjadi monopoli satu pihak atau satu kelompok politik semata,” ujar Surya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi