Sabtu, 20/04/2024 - 13:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Satgas PMK: Pemerintah Upayakan Produksi Vaksin Dalam Negeri

ADVERTISEMENTS

Pusvetma di Surabaya bisa memproduksi 250 ribu vaksin per bulanannya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Prof Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah saat ini berupaya memproduksi vaksin dalam negeri. Diperkirakan pada September – Desember tahun ini, Pusvetma di Surabaya bisa memproduksi 250 ribu vaksin per bulanannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Begitu juga dengan Vaksindo yang diperkirakan bisa memproduksi vaksin dalam jumlah yang sama,” kata Wiku dalam keterangan, Kamis (28/7/2022).

ADVERTISEMENTS

Selain itu, pemerintah tengah membahas rencana impor bulk antigen dalam jumlah besar. Nantinya, proses fill and finish bisa dilakukan di Indonesia, sehingga vaksin bisa diproduksi di dalam negeri dengan jumlah yang banyak.

Berita Lainnya:
Empat Menteri Jokowi Sambangi Rumah Megawati pada Hari Pertama Lebaran

Vaksinasi siap dilakukan dalam kurun 2-3 bulan setelah impor bulk antigen datang. Diperlukan kemampuan vaksinasi yang baik di setiap daerah. Diharapkan kemampuan vaksin jangan sampai rendah.

Wiku juga mengimbau agar perhitungan pendataan vaksinasi dilakukan berdasarkan jumlah hewan ternak yang sudah divaksin sesuai dengan jenisnya. Sebab, perhitungan berdasarkan jumlah vaksin yang telah dilakukan sebelumnya dinilai kurang tepat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Penyebaran PMK berpotensi besar terjadi di pasar hewan sehingga perlu dilakukan penutupan. Namun, apabila kembali dibuka perlu dipastikan penerapan biosecurity sudah berjalan di pasar hewan dan untuk orang yang membawa ternaknya. Harus dipastikan hewan yang masuk pasar dalam kondisi sehat.

Selain itu, Wiku mengimbau Satgas di setiap daerah mampu memberikan informasi yang langsung dan lugas kepada para peternak agar tidak panik dan terjadi panic selling.

Berita Lainnya:
Polisi Perketat Pengamanan di Pelabuhan Bakauheni

Melihat kejadian di Jawa Timur, yang mana selama periode 1-2 bulan sebanyak 10-15 persen hewan ternak mati atau dipotong bersyarat. Hal tersebut disebabkan oleh panic selling.

Karenanya, biosecurity sangat diperlukan agar orang-orang yang keluar masuk pertenakan dipastikan bebas dari virus PMK. Perlu juga dilakukan disinfeksi sebab perternak berpotensi menjadi penyebar virus.

Babinsa & Bhabinkamtibnas diminta menjaga para peternak dan memastikan tidak ada pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan pribadi di tengah kondisi saat ini. Seperti, membeli murah hewan ternak kemudian disembuhkan dan dijual kembali dengan harga tinggi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi