Sri Mulyani: Realisasi Belanja Negara Rp 1.235 Triliun pada Semester I 2022

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Realisasi ini tumbuh 40 persen terhadap APBN.

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA– Pemerintah mencatat realisasi belanja negara sebesar Rp 1.234,6 triliun pada semester I 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 40 persen terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan belanja tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp 392,8 triliun atau 41,5 persen dari APBN.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Belanja kementerian dan lembaga digunakan terutama belanja pegawai termasuk THR, kegiatan operasional kementerian dan lembaga, dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat,” ujar Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN Kita Juli 2022, Rabu (27/7/2022).

ADVERTISEMENTS

Sri Mulyani merinci realisasi belanja pegawai kementerian dan lembaga sebesar Rp 121,9 triliun atau turun 1,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya karena pergeseran pembayaran gaji ke 13 pada Juli 2022.

ADVERTISEMENTS

Kemudian belanja barang kementerian dan lembaga menurun 23 persen dari Rp 178,3 triliun menjadi Rp 142,9 triliun karena penurunan realisasi penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PC PEN) serta efisiensi kegiatan pegawai yang masih dilakukan secara daring.

ADVERTISEMENTS

Selanjutnya belanja nonkementerian dan lembaga sebesar Rp 483,7 triliun atau 35,7 persen dari APBN 2022 terutama karena penyaluran subsidi sebesar Rp 96,4 triliun, kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik senilai Rp 104,8 triliun, pembayaran pensiun serta jaminan kesehatan ASN.

ADVETISEMENTS

Menurutnya realisasi anggaran program Kartu Prakerja yang juga termasuk belanja non kementerian dan lembaga telah sebesar Rp 5,6 triliun atau 50,5 persen dari pagu.

“Anggaran ini digunakan biaya pelatihan dan insentif program kartu prakerja bagi 1,6 juta peserta,” ucap Sri Mulyani.

Lalu realisasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 367,1 triliun atau 45,6 persen terhadap APBN serta pembiayaan investasi terealisasi sebesar Rp 48 triliun.

“Pembiayaan investasi pada klaster infrastruktur digunakan menyelesaikan proyek strategis nasional dan pembiayaan sektor perumahan,” kata dia.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version